Kerugian kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat mencapai triliunan rupiah. Bukan hanya itu saja, kejadian inipun meninggalkan luka mendalam bagi para warga di wilayah tersebut.
Tak hanya menghadapi trauma fisik, mereka juga kehilangan tempat tinggal yang tebakar habis disantap Si Jago Merah.
Peristiwa mengerikan ini tidak hanya menghancurkan rumah – rumah penduduk saja.
Berbagai fasilitas umum seperti toko, sekolah, restoran hingga pusat bisnis pun hancur ulah Si Jago Merah.
Menurut Alice c. Hill, seorang peneliti dari Council on Foreign Relations, menyebut potensi kerugian kebakaran Los Angeles ini mencapai 150 miliar dollar AS atau setara Rp2.459 triliun.
Walaupun api mulai padam, Los Angeles tengah dihadapkan dengan tantangan berat untuk kembali membangun komunitas yang telah hancur tersebut.
Rekonstruksi memang bukanlah hal yang mudah lantaran membutuhkan inovatif dan menyeluruh.
Salah satu pendekatan yang sangat dianjurkan ialah manajemen risiko kebakaran yang berfokus terhadap perubahan.
Sementara itu, Departemen Pemeriksa Medis melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Los Angeles sebanyak 27 orang.
10 korban diantaranya berasal dari kebakaran Palisade dan tujuh lain dari Kawasan Eaton.
Kebakaran mengerikan itu melahap sejumlah wilayah di LA, seperti Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth hingga Malibu.
Lebih dari 16.000 hektare terbakar. Angka inipun lebih luas dari Ibu Kota Prancis, Paris maupun Jakarta Selatan.
Selain itu, lebih dari 150 ribu warga pun terpaksa harus mengungsi dari wilayah tersebut.
Meski begitu, sejumlah pihak berwenang masih menyelidiki lebih dalam terkait penyebab kebakaran Los Angeles itu bisa meluas.
Editor: Abdul Hadi
