Bella, Warga AS Masuk Islam Karena Anak
Bella, warga Amerika Serikat (AS) masih ingat, bertahun-tahun memiliki masalah dengan anak-anaknya. Anak yang satu di penjara dan anak yang lainnya putus sekolah, bermabuk-mabukan dan selalu menari persoalan di jalanan.
Bella tidak tahu harus berbuat apa. Dia telah meninggalkan Columbia lebih dari lima belas tahun yang lalu untuk mencari masa depan yang lebih baik bagi keluarganya di AS.
Dia telah bekerja sangat keras di banyak pekerjaan. Suatu hari, putranya, Jorge, pulang ke rumah, dan dia dapat melihat di wajahnya bahwa sesuatu telah terjadi.
Ketika Jorge, anaknya pulang pagi itu, Bella mengingat, anaknya tampak berbeda. Dia tampak lelah seperti biasanya. Dia berbau seperti alkohol dan rokok. Tapi ada yang aneh. Bella mencari petunjuk di wajahnya.
Tapi Jorge tidak menatap ibunya. Dia telah memakan orak-arik telur, mandi dan kemudian pergi ke kamarnya.
Bella mengikutinya. Dia tidak pernah mengganggunya tapi pagi ini berbeda. Dia mengetuk pintunya dan masuk. Jorge duduk di tempat tidurnya, berpikir.
“Apakah semua baik-baik saja,” tanya saya ke anaku, Jorge.
“Iya Ibu,” jawab Jorge.
Tapi Bella melihat, wajah anaknya memasang ekspresi aneh. Ekspresi yang tidak pernah ditemui sejak kecil. Bella dudu di sebelahnya dan mengusap punggung anaknya.
Kemudian Jorge mengatakan bahwa dia harus berhenti minum . “Itu tidak baik,” kata anaku.
Bella mengaku senang mendengarnya. Sebab itu merupakan doa yang selama ini dipanjatkan. “Saya mengatakan ke Jorge, itu ide yang baik,” kata Bella seraya meninggalkan kamar Jorge.
Bella berpikir hanya itu yang mengganggu anak. Kemudian Bella menyadari, pengakuan Jorge hanyalah awal dari perubahan besar yang akan disodorkan kepadanya.
Mulai pagi itu, Jorge tidak minum lagi. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya. Terkadang dia pergi keluar dengan seorang teman yang menjemputnya dari rumah. “Temannya sangat sopan,” kenang Bella, warga AS.
“Dia selalu mengenakan kain putih cerah dan kopiah kecil. Dan ketika dia tersenyum, saya merasa seperti ada cahaya yang bersinar darinya.”
Suatu hari, Bella mengundang teman baru Jorge masuk. Dia telah menyiapkan makan malam sederhana. Jorge dan temannya duduk. Dan mereka mulai berbicara tentang Tuhan dan Yesus dan Maria yang kudus.
Bella mengaku tidak ingat semua yang dikatakan antara Jorge dan teman barunya. Hanya Bella terkejut terhadap isi pembicaraan itu. Sebab anaknya, Jorge tidak pernah membicarakan tentang Tuhan.
“Saya selalu berdoa dalam hati di kamar saya, kepada Maria dan Tuhan yang kudus dan kepada Yesus. Tapi saya tidak pernah menjadikannya masalah besar dalam keluarga kami.”
Pengakuan yang Mengguncangkan
Bella masih santai ketika anaknya dan temannya berbicara tentang Tuhan dan Yesus . Tapi Jorge mengungkapkan kepada ibunya bahwa dia telah menjadi seorang Muslim. Bella kaget dan terguncang.
“Bukankah Muslim itu teroris ?” Dia bertanya.
Bella benar-benar kewalahan dan panik atas pengakuan Jorge. Dia hanya mengambil pring kotor untuk dicuci, membersihkan meja. Bella menyuruh Jorge dan temannya pergi.
“Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan,” katanya.
Bella pergi ke kamar dan duduk di depan kuil kecil. Dia berdoa. Itu sangat aneh. Dan rasanya seperti untuk pertama kalinya Bella berbicara langsung dengan Tuhan dan meminta bantuan-Nya. “Biasanya saya berdoa kepada Bunda Maria tetapi kali ini berbeda,” katanya.
Bella melanjutkan: “Saya duduk di sana di kamar saya untuk waktu yang lama, saya tidak ingat berapa jam, meminta Tuhan untuk membantu saya, untuk membantu anak-anak saya, untuk membantu keluarga saya.
Jorge tidak kembali selama beberapa hari. Bella khawatir Jorge akan kembali kepada gaya hidup lamanya. “Hari-hari itu terasa sulit bagi saya, saya terus merenungi tentang perubahan semua hal dari anak saya,” ucapnya.
Jorge berubah. Dia telah berhenti minum. Dia tidak keluar pada malam hari. Dia tidak terlibat perkelahian lagi. “Apakah ini semua karena dia menjadi Muslim?,” gumam Bella.
Bella tahu banyak orang beragama di desa lamanya yang masih melakukan hal-hal buruk, minum-minum dan kemudian pergi ke gereja. Tapi agama yang disebut Islam ini baru saja mengubah anak saya menjadi orang baik.
“Saya tidak sabar menunggu dia pulang. Selama hari-hari ini, saya berdoa lebih dari biasanya. Saya meminta Tuhan untuk membawa Jorge pulang.” katanya.
Setelah lebih dari dua minggu, Jorge kembali. Wajahnya bersinar dan dia memeluk ibunya seperti dia tidak pernah memeluk sebelumnya. Bella sangat senang. Penuh dengan sukacita dan harapan .
Jorge meluangkan waktu untuk duduk bersama ibunya. “Kami melakukan pembicaraan dan diskusi yang panjang,” ujarnya.
Jorge memberitahu ibunya tentang Keesaan Tuhan dan bahwa Yesus adalah Nabi Tuhan dan bukan anak-Nya. Bella bisa menerima itu.
Dia bercerita tentang shalat lima waktu dan hal-hal penting lainnya dalam Islam. Bella bisa menerima anaknya menjadi muslim.
“Tetapi ketika dia bertanya apakah saya ingin menerima Islam, saya mengatakan kepadanya bahwa saya membutuhkan lebih banyak waktu,” katanya.
Setelah setengah tahun, Bella menerima Islam melalu anaknya, Jorge. Itu adalah momen yang indah. “Alhamdulillah,” katanya.
Ketika anak Bella yang lain dibebaskan dari penjara di AS, tidak butuh waktu lama dan dia juga memeluk Islam. Dan dia telah menghindari masalah sejak saat itu.
“Melalui Islam, Tuhan memberi saya kembali dua putra saya yang luar biasa. Dia menyelamatkan mereka dari kekerasan dan kehancuran di jalanan. Tuhan mengembalikan kita semua ke Jalan Lurus -Nya,” ucap Bella. (Editor: Iman NR)
Tulisan ini disadur dari web AboutIslam.Net, lihat halaman aslinya, KLIK DI SIN.