Internasional

Indonesia Lanjutkan Bantuan Kemanusiaan Korban Gempa Turki

Pemerintah Indonesia akan melanjutkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Turki hingga fase rehabilitasi dan rekontrusi.

Pernyataan itu dikemukakan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudyaan (Menko PMK) usai mengunjungi pusat operasi tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) di Kota Antakya, Provinsi Hata, Turki seperti dilansir Setkab RI, dikutip MediaBanten.Com, Kamis (23/2/2023).

“Tentu saja itu apabila diperlukan oleh pemerintah Turki, dan tadi pemerintah Turki juga mengharap memang kami juga masih ambil peran pada saat tahap berikutnya itu,” ujar Menko PMK.

Menko PMK bertemu dengan Menteri Kesehatan Turki untuk memastikan bahwa seluruh bantuan dari pemerintah Indonesia baik berupa bantuan personel maupun medis diterima dengan baik. Demikian juga dengan bantuan logistik, peralatan, hingga makanan bagi para korban gempa.

“Pemerintah Turki masih berharap ada bantuan terutama untuk vaksin dan serum tetanus dan rabies, dan tadi saya janji akan segera saya sampaikan kepada Bapak Presiden untuk selanjutnya keputusan tentu saja nanti ditangan Bapak Presiden,” jelasnya.

Selain permintaan vaksin dan serum, pemerintah Turki juga meminta bantuan terkait pembangunan rumah warga terdampak pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi nanti. Untuk itu, pemerintah akan mengundang pihak swasta Indonesia agar bisa berpartisipasi.

Katanya, Pemerintah Indonesia akan menunggu informasi dari Pemerintah Turki terkait apa saja yang dibutuhkan dalam masa rehabilitasi dan rekonstruksi.

Informasi awal untuk sementara, Turki membutuhkan merekonstruksi perumahan. Untuk memenuhi itu, dia mencoba mengajak swasta untuk mengambil peran dalam bantuan kemanusiaan tersbut.

“Apakah jenis bantuan nanti akan kami konsultasikan dulu kepada pemerintah, terutama kepada Bapak Presiden,” tuturnya.

Dalam peninjauan di pusat operasi INASAR, Menko PMK didampingi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, dan Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal.

Mereka menyapa langsung para personel yang telah bertugas di Turki sejak 12 Februari 2023 lalu. Para personel SAR Indonesia juga sempat menunjukkan kemampuannya di hadapan delegasi pemerintah.

“Saya sangat terkesan dengan apa yang dilakukan di sini dan telah melakukan kerja-kerja nyata termasuk menemukan korban hidup maupun korban yang sudah meninggal dan ini tugas-tugasnya akan segera berakhir karena akan segera diganti dengan tugas menuju ke arah rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkap Menko PMK.

Menurut Menko PMK, operasi SAR dan kemanusiaan di Turki dan Suriah merupakan operasi terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia di luar negeri.

“Ini adalah operasi SAR dan humanitarian, operasi kemanusiaan terbesar yang pernah kita lakukan dengan lengkap dan sudah kita kirim empat pesawat untuk mengirim baik untuk Turki maupun Suriah dan kita akan berlanjut untuk bantuan-bantuan berikutnya,” ucapnya. (Setkab RI / INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

Back to top button