Internasional

Serangan Udara Israel Tewaskan Ribuan Warga Palestina

Sebanyak 3.758 orang tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel ke Palestina, menyusul serangan awal Hamas di kota – kota Israel, pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Dari total korban tewas tersebut, Juru bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra  dalam konferensi pers mengungkapkan 1.524 merupakan anak – anak dan 1.000 adalah perempuan.

Sebanyak 44 tugas kesehatan tewas di Gaza, kata Ashraf, sementara empat rumah sakit tidak berfungsi dan 14 layanan kesehatan dasar berhenti berfungsi.

“Tidak ada stok obat di rumah sakit mana pun di Gaza,” tambah Al-Qudra, menyerukan masyarakat internasional untuk mempercepat pengiriman bantuan ke Gaza, dilansir dari Reuters, Jumat (20/10).

Selain itu, pengiriman bantuan kemanusiaan pun diblokade total oleh Israel terhadap wilayah Palestina sedang terhambat, dengan ditutupnya perbatasan Rafah, satu – satunya penyeberangan dari Mesir ke Gaza yang tak dikendalikan Israel.

Sementara itu, Israel menyatakan tidak akan mengizinkan saluran bantuan melalui penyeberangan dengan Gaza sampai sekitar 200 warga Israel yang disandera Hamas dipulangkan.

Setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden membahas bantuan untuk Gaza dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan membuka kembali jalur Rafah.

Presiden AS mengatakan sisi setuju untuk membuka penyeberangan ke Gaza untuk memberi jalan bagi sekitar 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan.

Menurut laporan, masyarakat yang tinggal di Gaza sangat membutuhkan makanan, air, bahan bakar, obat – obatan, dan kebutuhan pokok lainnya setelah blockade ketat Israel, dan serangan udara yang menghantam Rumah Sakit Al – Ahli Baptist beberapa hari lalu.

Kondisi kesehatan di Gaza mengalami krisis saat gedung-gedung rumah sakit berada di ambang kehancuran — kewalahan memenuhi kebutuhan lebih dari 13 ribu pasien yang terluka. Tentara Israel juga telah memerintahkan beberapa rumah sakit untuk dievakuasi, yang menurut staf dan manajemen rumah sakit merupakan hal yang mustahil dilakukan.

Satu-satunya rumah sakit kanker di Gaza, Rumah Sakit Persahabatan Türkiye-Palestina, terancam berhenti beroperasi saat sebagian besar fasilitas ditutup karena pemadaman listrik dan kekurangan bahan bakar. Mereka pun terpaksa menghentikan beberapa layanan, seperti radiologi. Sebanyak 9.000 pasien kanker di Gaza tidak bisa pergi ke tempat lain untuk berobat.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button