Gunung Anak Krakatau Semburkan Awan Putih Setinggi 500 Meter
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung erupsi atau mengepulkan asap dari kawah utama berwarna putih dengan ketinggian 500 meter dan tercatat 14 kali gempa, Sabtu (18/3/2023).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masyarakat baik pengunjung, wisatawan dan para pendaki tidak mendekati atau beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah aktif Gunung Anak Krakatau.
Dikutip dari laman PVMBG, cuaca di sekitar gunung tersebut cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya. Suhu udara sekitar 28.7-28.8°C. Kelembaban 43-52%.
“Letusan teramati dengan tinggi 500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu,” tulis laporan PVMBG.
Sedang gempa tercatat sebanya 14 kali. Gempa itu terdiri dari 1 kali gempa letusan /erupsi, 7 kali gempa hybrid /fase banyak, 5 kali gempa vulkanik dalam dan 1 kali gempa tremor menerus.
Gunung Anak Krakatau kini berstatus level 3 atau Siaga sesuai catatan PVMBG. Status ini berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Gunung berapi dengan status level 3 siaga artinya ada peningkatan seismik yang didukung dengan pemantauan vulkanik lainnya, serta terlihat jelas perubahan baik secara visual maupun perubahan aktivitas kawah.
Berdasarkan analisis data observasi, kondisi itu akan diikuti dengan letusan utama. Artinya, jika peningkatan a gukivitasnung api terus berlanjut, kemungkinan erupsi besar mungkin terjadi dalam kurun dua pekan.
Ketika status level 3 siaga, penyuluhan dilakukan secara lebih intensif, dengan sasaran penduduk yang tinggal di kawasan rawan bencana. Disamping itu masyarakat di kawasan rawan bencana juga harus sudah siap jika sewaktu-waktu perlu mengungsi.
Menurut id.wikipedia, Gunung Anak Krakatau adalah pulau vulkanik kecil, anggota dari kepulauan Krakatau, yang berposisi di antara Pulau Sertung di sisi baratnya dan Pulau Rakata Kecil atau Pulau Panjang di sisi timurnya yang secara administratif berlokasi di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan.
Gunung Anak Krakatau. hampir setiap waktu, hanya dengan jeda beberapa bulan, gunung ini selalu meletus kecil dengan tipe “Stromboli” berupa letusan eksplosif yang memancarkan material baru ke udara, untuk membangun tubuhnya.
Aktivitas yang menunjukkan kemunculan pulau ini dimulai pada tahun 1927, di titik yang dulunya adalah laut dengan kedalaman 27 m dan sebelumnya pernah menjadi bagian daratan Pulau Rakata.
Sejak 1930 pulau ini tidak lagi tergerus air laut dan dengan demikian menjadi pulau termuda di Indonesia yang terbentuk melalui aktivitas vulkanik. (INR)
Editor Iman NR