Ekonomi

Presiden Jokowi Minta Hentikan Ekspor Bahan Mentah, Kenapa ?

Indonesia akan terus melakukan hilirisasi industri, meskipun selalu mendapatkan tekanan dari dunia internasional. Sebab itu, Indonesia juga harus berhenti mengekspor bahan mentah dan melakukan hilirisasi industri secara masih.

Demikian yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Tangerang, Jawa Barat, Kamis (31/8).

“Ini harus menjadi kesadaran kita semua, karena kita sudah 400 tahun ekspor bahan mentah, sejak VOC. Jangan diteruskan!,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menambahkan, berbagai tekanan dan kritik keras dari Uni Eropa, Organisasi Perdagangan DUnia (WTO), dan Dana Monter Internasional (IMF) terkait kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah jangan membuat Indonesia mundur.

Jokowi juga menyatakan ekspor bahan mentah ini sangat merugikan, hilirisasi, bisa memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan per kapita pertahun.

Menurut hitungan Bappenas, kata Jokowi, jika hilirisasi industri berjalan dengan lancar maka pendapatan per kapita Indonesia dalam 15 tahun mendatang akan mencapai USD15.800 pertahun dan akan melonjak lagi sebesar USD25.000 pertahun pada 2045.

“Nanti akan saya pesan juga kepada presiden berikutnya, jangan sampai menghentikan hilirisasi. Rugi besar kita,” ujarnya, dilansir dari VOA Indonesia, Jumat (1/9/2023).

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan hilirisasi industri secara menyeluruh di semua sektor, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurutnya, berbagai pihak kerap salah kaprah dengan menilai bahwa hilirisasi industri hanya dilakukan kepada sektor pertambangan.

“Jadi jangan berpikir bahwa hilirisasi itu misalnya hanya nikel ore menjadi baja, bukan hanya itu saja. Saya melihat rumput laut juga banyak yang belum dihilirisasikan. Kita ini nomor dua di dunia (penghasil) rumput laut, tapi ekspornya mentahan,” kata Presiden Jokowi.

“Saya cek kemana ini? Ke Filipina, ke Thailand, kenapa tidak buat industri sendiri di sini? Tepung agar bisa buat, jadi nanti nilai tambahnya langsung melompat semuanya. Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor, industrialisasikan hilirisasikan di dalam negeri agar ada kesempatan kerja, nilai tambah kita dapatkan,” katanya menambahkan.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button