Internasional

Arab Saudi Kecam Penyerbuan Warga Israel ke Masjid Al Aqsa

Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Rabu (29/3/2023) mengecam dan menolak atas pernyerbuan secara terang-terangan dari warga Israel yang diyakini mendapat perlindungan pasukan Israel ke Kompleks Masjid Al Aqsa.

Demikian rilis yang dilansir Saudi Pers Agency (SPA), kantor berita resmi Kerajaan Arab Saudi, dikutip MediaBanten.Com.

Kementerian menekankan bahwa tindakan tersebut merusak upaya perdamaian dan melanggar prinsip dan norma internasional mengenai penghormatan terhadap tempat suci agama.

Kementerian juga menegaskan kembali sikap tegas Kerajaan Arab Saudi dalam mendukung semua upaya yang ditujukan untuk mengakhiri pendudukan dan mencapai solusi yang adil dan komprehensif untuk perjuangan Palestina.

Upaya itu memungkinkan rakyat Palestina untuk mendirikan negara Palestina merdeka di perbatasan tahun 1967, dengan Al-Quds Timur ( Yerusalem Timur) sebagai ibu kotanya.

Kecamatan serupa juga datang dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Kerjasama Teluk (GCC) untuk Negara-negara Arab, Jasem Mohamed Albudaiwi yang mengutuk keras penyerbuan Masjid Al Aqsa.

Albudaiwi menggarisbawahi bahwa agresi Israel selama bulan suci Ramadan merupakan eskalasi yang berbahaya dan merupakan pelanggaran yang terang-terangan terhadap statusquo Al Quds (Yerusalem).

Insiden ini juga merupakan provokasi Israel terhadap umat Islam di seluruh dunia yang tengah menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan.

Sekretaris Jenderal juga meminta masyarakat internasional untuk segera campur tangan untuk menghentikan pelanggaran Israel dan mengintensifkan upaya untuk mendorong proses perdamaian ke depan.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu meralat pernyataan akan menghapus Kota Hawara, Palestina setelah insiden kerusuhan yang dilakukan orang-orang Israel yang dimukimkan di kota tersebut (Baca: PM Israel Ralat Pernyataan Akan Hapus Kota Hawara Palestina)

PM Israel itu mengatakan, sekutu dekatnya yang juga Menteri Keuangan, Bazael Smotrich telah salah bicara soal penghapusan Kota Hawara, demikian dilansir ArabNews yang dikutip MediaBanten.Com, Senin (6/3/2023).

Pernyataan Benjamin Netanyahu itu dikeluarkan melalui akun twitternya, setelah Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara mengecam pernyataan tersebut. Bahkan, pejabat AS menuntut pencabutan pernyataan Menteri Keuangan itu.

Dalam akun Twitter, Netanyahu tampaknya tidak langsung mengutuk pernyataan tersebut dan menyiratkan bahwa sekutunya, hanya menggunakan kata-kata salah bicara. (INR)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button