Badan Intelijen AS Cium Sinyal Kudeta di Rusia
Badan intelijen Amerika Serikat (AS) mencium tanda – tanda pemimpin tentara bayaran Rusia, Yevgeny Prigozhin, sedang bersiap untuk lakukan pemberontakan melawan lembaga pertahanan Moskow beberapa hari yang lalu.
Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (26/06), para penjabat badan intelijen langsung melakukan pengarahan di Gedung Putih, Pentagon dan di Capitol Hill terkait potensi kerusuhan di Rusia yang memiliki senjata nuklir canggih.
Selain itu, agen mata – mata pertama mulai melacak indikasi Prigozhin dan pasukan tentara bayaran Wagnernya bermaksud bergerak melawan kepemimpinan militer Rusia pada pertengahan Juni.
Dalam pemberontakan yang begitu cepat, pasukan Priogzhin bergerak dari kamp mereka di Ukraina bertolak ke Rusia pada Jumat (23/6) lalu.
Kemudian, mengambil alih komando militer regional di selatan Kota Rostov-on-Don, sebelum melangkah ke arah Moskow.
Sementara itu, Penjabat intelijen AS mengendus informasi bahwa Prigozhin sedang mempersiapkan aksi militer, mereka juga mengkhawatirkan terjadinya kekacauan di negara yang memiliki persenjataan nuklir yang kuat.
Agen mata – mata Amerika Serikat pun percaya Presiden Putin diberi tahu bahwa Prigozhin, yang pernah menjadi sekutu dekat, sedang merencanakan pemberontakannya setikdanya sehari sebelum hal tersebut terjadi.
Di sisi lain, Rusia pada Sabtu (24/06), mendeklarasikan rezim operasi anti teroris di Moskow dan wilayah sekitarnya.
Langkah tersebut diambil menyusul ancaman kepala tentara bayaran Wagner yang bersumpah untuk menggulingkan kepemimpinan militer rusia. Wagner juga mengklaim telah memegang kendali atas markas militer utama di selatan.
Editor : Abdul Hadi