Ekonomi

BBM Vivo Oktane Rendah Resmi Musnah, Mulai Tanggal Segini

Pemerintah kelihatannya resmi akan memusnahkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Vivo dengan kadar oktane rendah, seperti misalnya bensin RON 88 atau Premium dan juga RON 89 atau Revvo 89 milik PT Vivo Energy Indonesia.

Di tengah kenaikan harga BBM Subsidi dan Pertamax pada bulan September lalu, SPBU Vivo menjadi incaran masyarakat lantara andanya BBM dengan kadar RON 89 yang dinilai jauh lebih murah dari pertalite, dibanferol Rp 8.900 per liter.

Pemusnahan BBM tersebut sedikit terselip dalam aturan baru mengenai Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M.2022 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.

Hal itu merupakan jenis BBM dan minyak solar yang disalurkan melalui SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) menegaskan akan melarang peredaran dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktane rendah mulai 1 Januari 2023.

Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) mengatakan selain dapat mengganggu lingkungan, BBM oktane rendah dapat membuat pembakaran di dalam mesin kendaraan menjadi tidak sempurna.

Guna mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia berencana untuk menghabiskan stokĀ  Revvo 89 terlebih dahulu.

Diketahui, SPBU Vivo masih menjual BBM beroktane 89, yakni Revvo 89. BBM ini sempat dijual di harga Rp8.900 sebelum akhirnya dinaikkan menjadi Rp10.900 per liter.

Namun, harga tersebut baru berlaku kemarin setelah SPBU Vivo diserbu masyarakat yang banting setir setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter.

Akan tetapi, Pertalite pun masih beroktane lebih tinggi dibandingkan Revvo 89, yakni Ron 90.

Selain Revvo 89, Vivo juga menjual BBM beroktane tinggi setara Pertamax milik Pertamina. Revvo 92 dijual seharga Rp15.400 per liter dan Revvo 95 dijual Rp16.100 per liter.

Pemerintah kelihatannya resmi akan memusnahkan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kadar oktane rendah, seperti misalnya bensin RON 89 atau Premium dan juga RON 89 atau Revvo 89 milik PT Vivo Energy Indonesia.

Di tengah kenaikan harga BBM Subsidi dan Pertamax pada bulan September lalu, SPBU Vivo menjadi incaran masyarakat lantara andanya BBM dengan kadar RON 89 yang dinilai jauh lebih murah dari pertalite, dibanferol Rp 8.900 per liter.

Pemusnahan BBM tersebut sedikit terselip dalam aturan baru mengenai Keputusan Menteri ESDM Nomor 245.K/MG.01/MEM.M.2022 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum.

Hal itu merupakan jenis BBM dan minyak solar yang disalurkan melalui SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) menegaskan akan melarang peredaran dan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) beroktane rendah mulai 1 Januari 2023.

Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) mengatakan selain dapat mengganggu lingkungan, BBM oktane rendah dapat membuat pembakaran di dalam mesin kendaraan menjadi tidak sempurna.

Guna mematuhi kebijakan pemerintah, PT Vivo Energy Indonesia berencana untuk menghabiskan stok  Revvo 89 terlebih dahulu.

Diketahui, SPBU Vivo masih menjual BBM beroktane 89, yakni Revvo 89. BBM ini sempat dijual di harga Rp8.900 sebelum akhirnya dinaikkan menjadi Rp10.900 per liter.

Namun, harga tersebut baru berlaku kemarin setelah SPBU Vivo diserbu masyarakat yang banting setir setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter.

Akan tetapi, Pertalite pun masih beroktane lebih tinggi dibandingkan Revvo 89, yakni Ron 90.

Selain Revvo 89, Vivo juga menjual BBM beroktane tinggi setara Pertamax milik Pertamina. Revvo 92 dijual seharga Rp15.400 per liter dan Revvo 95 dijual Rp16.100 per liter.

(Dari Berbagai Sumber / Editor: Abdul Hadi)

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button