Cuaca Normal, Tangkapan Nelayan Lebak Selatan Meningkat
Tangkapan nelayan laut selatan Kabupaten Lebak, Banten meningkat sehubungan cuaca di perairan itu relatif normal sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat pesisir.
“Kami sekarang bisa menghasilkan tangkapan tiga kuintal dari sebelumnya satu kuintal ikan,” kata Ujang (45) seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tanjung Panto Kabupaten Lebak, Minggu (17/12/2023).
Meningkatnya tangkapan ikan itu, selain cuaca di laut selatan Kabupaten Lebak relatif normal juga populasi berbagai jenis ikan besar dan kecil melimpah.
Mereka para nelayan di laut selatan pada dini hari juga sore hari melaut, karena tangkapan ikan meningkat, terlebih musim ikan layur.
“Kami dua hari melaut bisa pulang ke rumah membawa uang Rp1,5 juta dari sebelumnya Rp500 ribu,” kata Ujang.
Tamrin (45) nelayan tradisional perahu kincang di TPI Bayah mengatakan pihaknya saat ini melaut dini hari dan pulang ke pantai pukul 10.00 WIB dapat tangkapan hingga 1,5 kuintal, padahal sebelumnya hanya 50 kilogram.
Saat ini, kata dia, dirinya bisa pulang ke rumah setelah transaksi pelelangan ikan di TPI bisa membawa uang Rp900 ribu dari sebelumnya Rp300 ribu.
“Kami merasa terbantu ekonomi keluarga dengan meningkatnya hasil tangkapan itu,” katanya menjelaskan.
Kepala Bidang Pengelolaan Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah mengatakan selama empat bulan terakhir ini tangkapan ikan meningkat, sehingga pendapatan ekonomi nelayan relatif baik.
Saat ini, tangkapan ikan melimpah mulai jenis ikan palagis besar itu antara lain ikan tuna, cakalang, layur, tenggiri, marlin, wahoo, sarden, barakuda, dan tongkol.
Bahkan, berat ikan tuna bisa mencapai 60 kilogram per ekor, karena habitatnya di laut selatan Kabupaten Lebak atau Perairan Samudera Hindia.
Selain itu juga ikan pelagis dijadikan bahan baku aneka kerajinan makanan abon ikan, kerupuk ikan dan baso ikan. Ikan pelagis kecil di antaranya layang, teri, kembung, dan lainnya
Diperkirakan nilai transaksi pelelangan terjadi kenaikan dari semula Rp6 miliar kini menjadi Rp10 miliar/bulan.
“Kami meyakini meningkatnya tangkapan ikan itu dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat pesisir laut selatan Lebak,” katanya menjelaskan. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)
Editor Iman NR
Berita ini merupakan bagian kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com
- Diapresiasi, Program PTSP Goes To Mall di Jakarta - 07/10/2024
- Pengrajin Atap Kiray di Lebak Kesulitan Bahan Baku - 07/10/2024
- Pembudidaya Jamur Tiram di Lebak Kewalahan Penuhi Pasar - 07/10/2024