Kesehatan

Diluruskan, Mitos Penderita Penyakit Cacar Tak Perlu Mandi

Penderita penyakit cacar jangan mengikuti mitos yang menyebutkan menghindar air atau tak perlu mandi selama penyakit tersebut bersarang. Jika mandi, dikhawatirkan penyakit bertambah parah.

Ketua umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (Perdoski) Dr Hanny Nilasari mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan diri termasuk mandi rutin pagi dan sore meski tengah menderita penyakit cacar.

“Tetap menjaga kebersihan termasuk mandi dua kali sehari dan menggunakan obat oles yang diberikan oleh dokter untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar dan meluas, harus menjadi perhatian,” kata Hanny di Jakarta, Jumat (30/8/2024).

Penyakit cacar seringkali dibarengi dengan informasi berupa desas-desus dan mitos di masyarakat.

Ia mengatakan, seseorang yang menderita cacar tetap dianjurkan untuk mandi serta tidak menggaruk lesi kulit, dan menjaga agar luka tetap kering.

Bahkan bila perlu, luka yg besar dan terbuka disarankan untuk ditutup kain kasa agar tidak mengkontaminasi barang sekitar. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah untuk tetap ⁠menjaga kebersihan tangan dan kuku.

Ketua KSM Dermatologi dan Venereologi RSCM- FKUI itu menegaskan, seseorang yang pernah menderita cacar tetap memiliki risiko untuk terpapar kembali.

“Infeksi ini bisa saja berulang, apalagi pada pasien yang imunitasnya rendah misalnya dengan penyakit kulit yang luas, pasien autoimun, HIV, dan lainnya,” ujarnya.

Terkait dengan maraknya informasi terkait penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox (Mpox), ia menyarankan agar masyarakat segera datang ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah infeksi kulit yang terjadi adalah Mpox.

Apabila infeksi Mpox yang dialami pasien merupakan kategori ringan, maka dokter akan mengindikasikan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan.

Namun demikian, perlu dipastikan bahwa rumah dapat digunakan untuk isolasi mandiri, dan memungkinkan untuk mengurangi kontak semaksimal mungkin dengan anggota keluarga yang lain.

Kemudian, perlu juga dipastikan agar pasien dapat melakukan komunikasi dengan tenaga kesehatan untuk melaporkan kondisi kesehatan selama isolasi mandiri.

“Dokter akan melakukan pemeriksaan komprehensif dan memastikan dengan pemeriksaan laboratorium,” katanya. (Adimas Raditya Fahky P – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Berita ini merupakan bagian dari kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com

Iman NR

Back to top button