Ekonomi

Distan Banten: 489 Hektat Pertanian Rusak Diterjang Banjir dan Longsor

Sebanyak 489 hektar lahan pertanian dan perkebunan warga menjadi korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Lebak.

Tak hanya lahan pertanian, hewan ternak berikut kandangnya pun ikut hanyut dan rusak diterjang bencana alam tersebut.

“Data yang kami dapat, hasil koordinasi dengan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, ada 489 rusak yang rusak. Kerbau, kambing pun terdampak (longsor dan banjir bandang),” kata Kepala Distan Banten, Agus Tauhid, ditemui usai penanaman pohon bersama Polda Banten di Kelurahan Sepang, Kota Serang, Banten, Jumat (10/01/2020).

Bagi petani yang sudah menjadi peserta Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K), maka klaim asuransinya harus segera diurus untuk mendapatkan bantuan bibit padi hingga ganti rugi hewan ternaknya yang hanyut atau rusak akibat banjir bandang dan longsor.

“Kami prioritaskan ada zona merah yang rentan bencana alam, ada perlindungan awal dengan asuransi ternah dan sawah. Di Lebak masih kami data, apakah sudah ikut asuransi,” katanya.

Agus Tauhid menceritakan, Distan Lebak telah meminta bantuan kepada Kementrian Pertanian (Kementan) untuk disediakan eksavator untuk membersihkan lahan pertanian mereka dari pasir, lumpur dan material longsornya.

Kemudian, diharapkan ada traktor untuk membajak persawahan agar bisa segera ditanami kembali.

“Ada permohonan dari Bupati Lebak, untuk percepatan perbaikan sawah yang rusak, seperti eskafator. Ada penanganan paska bencana, salah satunya pemulihan sawah dan bantuan benih,” terangnya. (Yandhi Deslatama)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button