Ekonomi lagi Sulit, China Bakal Jual Obligasi 750 Miliar Yuan ?
China dikabarkan akan menjual obligasi negara senilai 750miliar yuan (US$108 miliar) minggu depan guna meningkatkan stimulus yang signifikan untuk mendukung ekonomi yang sedang sulit.
Mengutip dari Bloomberg, Minggu (11/12/2022), Kementerian Keuangan China menyampaikan bahwa obligasi akan membantu mendukung pembangunan ekonomi dan sosial.
Oleh karena itu, obligasi yang dijual berbeda dengan obligasi pemerintah biasa.
Menurut laporannya, surat utang akan dijual pada bulan Desember ini, dan diterbitkan ke bank domestik yang ditunjuk di pasar obligasi antar bank.
Selain itu, Bank Rakyat China akan melakukan operasi pasar terbuka dengan bank – bank terkait.
Laporan tersebut juga menyiratkan bank sentral yang kemungkinan akan memberikan dukungan likuiditas bagi bank untuk membeli band.
Kementerian China tidak menentukan apakah obligasi tersebut baru atau untuk membiayai kembali catatan yang akan jatuh tempo.
China juga memiliki obligasi khusus senilai 750 miliar yuan yang jatuh tempo pada 11 Desember.
Catatan tersebut merupakan bagian dari utang yang dijual pada 2007 lalu untuk mengkapitalisasi China Investment Corp, dan dana kekayaan kedaulatan negara.
Kepala Strategi makro China di Standard Chartered Bank, Becky Liv menjelaskan jika dengan menjual berarti ada dana tambahan.
Lebih lanjut, kata dia, penjualan itu juga menunjukkan kebijakan ekonomi yang sangat proaktif untuk tahun 2023, mengkonfirmasi sikap yang disinggung di Konferensi Politbiro.
“Hanya ukuran dan tanggal yang membuat membingungkan obligasi khusus yang akan jatuh tempo secara luas diperkirakan akan diperpanjang,” katanya.
Para pemimpin China juga telah berjanji bahwa untuk mencari perbaikan keseluruhan dalam ekonomi tahun depan saat mereka beralih dari strategi Covid Zero.
Ekonomi yang terkait dengan pemerintah China yang menyerukan agar lebiih banyak obligasi negara diterbitkan untuk mengisi kesenjangan fiscal dan merangsang pertumbuhan ekonomi.
Hal itu diperkirakan akan melambat ke level terlemah sejak tahun 1970-an kecuali kemerosotan pandemic pada tahun 2020.
Riset Strategi Absolut Adam Wolfe juga menyampaikan bergeser dari Covid Zero kemungkinan akan menyebabkan volatilitas ekonomi selama beberapa kuartal berikutnya.
Dia juga menilai, hal tersebut tampaknya akan menandakan bahwa Kementerian Keuangan China akan melakukan bagian yang lebih besar dari beban, kemungkinan karena beberapa dari pemerintah daerah terbeban kendala karena utang.
(*/Editor: Abdul Hadi)