Hantavirus Virus Mematikan Berasal Dari Hewan Pengerat, Apa Itu?

Hantavirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, terutama sindrom paru hantavirus (HPS) dan demam hemoragik dengan sindrom ginjal (HFRS).
Virus ini berasal dari keluarga Bunyaviridae dan umumnya ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urin, atau air liur hewan pengerat seperti tikus dan mencit.
Cara Penularan Hantavirus
Virus ini tidak menular dari manusia ke manusia dalam sebagian besar kasus. Penularan utama terjadi melalui:
- Menghirup partikel virus yang berasal dari urin atau kotoran tikus yang sudah kering dan bercampur dengan udara.
- Kontak langsung dengan cairan tubuh tikus yang terinfeksi.
- Mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi virus.
- Gigitan tikus, meskipun jarang terjadi.
Gejala Infeksi Hantavirus
Gejala Virus bervariasi tergantung pada jenis penyakit yang ditimbulkan:
Sindrom Paru Hantavirus (HPS)
- Demam tinggi, menggigil, dan nyeri otot.
- Batuk kering yang berkembang menjadi sesak napas.
- Akumulasi cairan di paru-paru yang bisa menyebabkan gagal napas.
Demam Hemoragik dengan Sindrom Ginjal (HFRS)
- Demam tinggi, sakit kepala, dan mual.
- Perdarahan pada kulit dan organ dalam.
- Gangguan ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
Bahaya Hantavirus
Virus sangat berbahaya karena memiliki tingkat kematian yang tinggi, terutama HPS yang dapat mencapai 38%. Tidak ada vaksin spesifik untuk infeksi ini, sehingga pencegahan adalah langkah terbaik.
Cara Mencegah Infeksi Hantavirus
- Hindari kontak dengan tikus dan lingkungan yang berisiko terkontaminasi.
- Simpan makanan dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi.
- Bersihkan rumah secara rutin untuk mengurangi kemungkinan infestasi tikus.
- Gunakan masker saat membersihkan area yang mungkin terpapar kotoran tikus.
Virus adalah penyakit yang berbahaya dengan tingkat kematian tinggi, terutama pada penderita HPS.
Karena belum ada pengobatan spesifik, pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tikus adalah cara terbaik untuk melindungi diri dari infeksi ini.
Editor: Abdul Hadi