UMKM

Harga Cabai Rawit Meroket, Yuk Tanam di Pot Atau Polybag

Harga cabai, terutama cabai rawit di pasaran kini semakin mahal. Bayangkan, harga cabai jablay bisa menembus Rp80.000 – Rp100.000 per Kg. Bagi ibu rumah tangga cukup memusingkan.

Wajar saja, buah tanaman ini merupakan salah satu bumbu masakan yang dibutuhkan dan banyak digunakan untuk mengolah makanan.

Ukuran cabai rawit lebih kecil dari cabai merah yang lebih besar dan panjang. Namun, cabe rawit beberapa kali lebih pedas dari cabe merah. Begitu juga dengan harganya, cabe rawit saat ini memiliki harga yang lebih mahal.

Sesungguhnya, jenis tanaman ini paling banyak dibudidayakan dan dan ditanam oleh masyarakat Indonesia.

Dalam proses menanam tanaman cabai rawit dalam pot, ada tahapan yang harus diperhatikan sebagai berikut;

Memilih Bibit

Cara termudah untuk mendapatkan bibit yang berkualitas, yaitu membeli di toko pertanian atau di marketplace yang kini banyak tersedia. Atau bisa menghubungi Balai Benih Pertanian yang biasanya ada di setiap kabupaten.

Bagi yang ingin menikmati proses pembibitan, maka langkah pertama adalah dengan memilih bibit cabai rawit yang memiliki kualitas terbaik. Hal ini tentunya sangat penting agar tanaman nantinya dapat tumbuh dengan baik dan sehat serta menghasilkan yang banyak.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Pemilihan bibit cabe dilakukan dengan memilih beberapa cabe yang sehat dan bebas penyakit.

2. Setelah dipilih, potong cabai dan ambil bijinya, kemudian biji dijemur selama kurang lebih tiga hari tanpa terkena sinar matahari langsung.

3. Setelah tiga hari penjemuran, benih disemai ke dalam wadah khusus.

Penyemaian

Langkah selanjutnya adalah penyemaian. Proses penyemaian benih cabai diawali dengan merendam benih dimasukan ke dalam air hangat selama kurang lebih setengah jam.

Kemudian benih direndam dalam cairan penumbuh akar selama sehari semalam. Jika ada bibit yang mengambnag, buang karena nanti tidak bisa tumbuh dengan baik dan optimal. Benih yang direndam kemudian dibungkus dengan kain basah untuk siang dan malam lagi.

Untuk wadah penyemaian bisa menggunakan bak plastik atau wadah lainnya yang dibuat lubang di bagian bawah dengan diameter 10 cm.

Untuk media tanam penyemaian, gunakan campuran pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1, disiram dengan cairan penumbuh akar.

Setelah wadah dan media tanam untuk penyemaian siap, selanjutnya benih ditanam satu persatu ke dalam wadah dengan jarak yang cukup agar nantinya dapat dipindahkan dengan mudah dan tidak saling mengganggu.

Setelah ditanam sepenuhnya, tutup wadah dengan plastik untuk menghindari gangguan dari luar. Siram dengan air secukupnya dan letakkan wadah di tempat yang teduh dan juga terhindar dari sinar matahari.

Bibit cabai rawit siap jika sudah bertunas dan memiliki sekitar empat helai daun yang sudah tumbuh. Ini berarti sudah bisa dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di tanah.

Media Tanam

Media tanam cabai rawit menggunakan campuran tanah gembur, pupuk kandang, kompos dengan perbandingan 1:1:1. Media ini harus disiapkan 14 hari sebelumnya dan disiram dengan larutan penumbuh tanaman untuk mempercepat pertumbuhan.

Setelah siap, media tanam ini dimasukan ke dalam pot atau polybag dengan diameter 30 cm atau lebih. Pot atau polybag ini harus diberi lubang agar air bisa ke luar dan tidak membuat akar tanaman membusuk.

Penanaman

Terakhir adalah proses penanaman baik menggunakan pot maupun polybag yang telah diisi dengan media tanam. Lubangi media itu dan masukan benih, kemudian dipadatkan kembali dengan secara perlahan-lahan dan siram dengan air secukupnya.

Harus diingat, benih tanaman cabai harus ditempatkan satu untuk satu pot atau polybag agar tanaman mendapatkan asupan yang maksimal untuk tumbuh dan berbuah.

Jangan lupa untuk melakukan penyiraman sebanyak dua kali sehari dengan menggunakan semprotan. (Berbagai Sumber)

Editor: Iman NR

Iman NR

Back to top button