Lingkungan

Hutan Kota Cipocok Jaya Masih Sepi, Meski Diguyur Rp2 Miliar

Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Hutan Kota Cipocok Jaya, Kota Serang masih sepi dikunjungi masyarakat, meski telah digelontorkan Rp2 miliar untuk pengelolaan ruang terbuka hijau tahun 2023.

Pasalnya, letak Ruang Terbuka Hijau yang diberi nama Taman Cipocok ini, letaknya kurang strategis tidak berada di pinggir jalan dan dinilai kurang fasilitas umum yang memadai. Selain itu, proyek pengelolaan ruang hutan ruang terbuka itu ternyata belum resmikan.

Menurut penjaga hutan Kota Serang, Agus mengatakan, bahwa pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dibangun sejak bulan November 2023 lalu.

Namun, hingga saat ini Ruang Terbuka Hijau belum diresmikan dan masih sepi dikunjungi oleh masyarakat karena letak nya yang kurang strategis.

“Hanya ada beberapa orang saja yang masuk ke Ruang Terbuka Hijau Taman Cipocok ini, mungkin letaknya lurang strategis tidak ada plangnya. Itupun saya batasi jamnya untuk pasangan muda mudi , sedangkan yang sudah berkeluarga tisak saya batasi,” ungkapnya saat ditemui, Rabu (10/1/2024).

Di dalam Taman Cipocok ini tersedia untuk joging, bangku , dan ada beberapa mainan anak, seperti ayunan dan perosotan.

“RTH taman cipocok ada beberapa mainan anak yang masih di garis line, belum bisa dipergunakan, karena mungkin belum diresmikan,” paparnya.

Pembangunan Ruang Terbuka Hijau atau RTH menelan anggaran mencapai Rp2 miliar, dengan sumber dana melalui APBD Kota Serang tahun 2023.

Pembangunan RTH yang tertera dlaam papan proyek dikerjakan tanggal kontrak 14 Agustus 2023 dengan waktu pelaksanaan selama 90 hari.

Sebelumnya, kondisi Kota Cipocok Jaya di Jalan Syech An Nawawi Al Bantani, Kota Serang terlihat tidak terawat, meski sudah ada pekerjaan pengelolaan hutan kota senilai Rp2,05 miliar dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang (Baca: Hutan Kota Banjarsari Tak Terawat, Meski Ada Proyek Rp2,057 Miliar).

Pengamatan MediaBanten.Com hingga Kamis (23/11/2023) menunjukan, sebagian pepohon terlihat kering. Juga terlihat begitu banyak daun yang berserakan di areal jalan hutan kokta yang tidak kunjung dibersihkan.

Ada beberapa pohon tumbang yang diketahui sudah terjadi lebih dari sepekan. Pohon tersebut tekesan dibiarkan dan tidak ada pihak pengelola hutan kota yang membenahi.

Di ujung hutan kota sebelah selatan terdapat kolam yang tampak kering, tanpa ada air yang disebut sebagai kolam ikan. Kondisi serupa juga terdapat pada kolam di dekat pintu gerbang, meski terdapat air tanpa ikan atau binatang air lainnya.

Kondisi menyedihkan juga terdapat sebagian toilet yang tidak layak dipakai oleh pengunjung. Keramik yang menghitam, tumbuh lumut dan terkesan tidak pernah dibersihkan dan dirawat. (Aden Hasanudin)

Editor Iman NR

Aden Hasanudin

Back to top button