Advetorial

Kadinkes Banten: Angka Stunting di Kota Serang Wajib Turun

Pertumbuhan anak tidak hanya dilihat dari berat badan, tetapi juga tinggi. Pasalnya, tinggi badan anak termasuk faktor yang menandai stunting dan menjadi penanda apakah nutrisi anak sudah tercukupi atau belum.

Berdasarkan pengertiannya yang di release oleh Kementerian Kesehatan RI, Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya.

Mudahnya, stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan nutrisi.

Dalam upaya penurunan stunting di Banten hingga Kota Serang, dilakukannya monitoring pelaksanaan Banten Cegah Stunting (Bagas), di Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang.

Program ini digagas oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten dalam rangka penurunan stunting di Provinsi Banten.

Dinkes Banten menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Kelurahan Cipare, Kota Serang. Foto: Dinkes Banten

Pada sosialisasi dikatakan Kepala Dinkes Banten, Ati Pramudji Hastuti, bahwasanya hari ini melakukan monitoring pencegahan akibat kekurangan gizi di Kota Serang (Bagas) melibatkan petugas kesehatan di tingkat paling bawah seperti kader PKK hingga pihak Puskesmas untuk bisa memberikan pendekatan kepada keluarga.

“Kalau bisa dicegah, kenapa harus terjadi. Lebih baik mencegah, dari pada mengobati,” ungkap Ati Pramudji Hastuti dalam paparannya, Senin (25/7/2022).

Ati Pramudji Hastuti juga menegaskan, untuk penurunan stunting di 2022 hingga 2023 adalah wajib. Sebab, kata dia, kesehatan anak adalah nomor 1, sebagai penerus bangsa.

Provinsi Banten wajib turun angka kekurangan gizi, Kota Serang wajib turun stunting hingga tingkat Kecamatan dan Kelurahan,” tegas Ati Pramudji Hastuti.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Serang, Tata menilai sangat bagus yang dilakukan oleh Dinkes Banten.

Menurutnya, program monitoring pencegahan angka akibat kekurangan gizi inilah yang ditunggu tunggu oleh para ibu ibu kader PKK, karena untuk memantau atau mengevaluasi hasil kerja 1 tahun.

“Jadi kita bisa melihat, apakah di Kota Serang angka stunting naik atau turun. Apalagi, jumlah stunting di Kota Serang masih di bawah Nasional dan Provinsi Banten,” ungkap Tata.

Lanjut Tata, untuk angka stunting di Kota Serang saat ini 23,4 persen dan Provinsi Banten 24,5 persen. Sedangkan, sambungnya, target Nasional haruslah turun, dengan angka stunting mencapai 14 Persen pada Tahun 2024..

“Kalau kata Bu Kadinkes Banten, Kota Serang harus bisa segera turun. Makanya, kita akan lihat perkembangan selanjutnnya, setelah acara ini. Kami pun dari Dinkes Kota Serang, akan kembali dilakukan kegiatan lanjutan berupa penimbangan bayi,” tuturnya.

Diakhir wawancara, Tata berpesan, ibu ibu kader PKK hingga pihak Puskesmas untuk bisa memberikan pendekatan kepada keluarga agar para orang tua mau membawa bayi untuk imunisasi, dan sesuai program 1 tahun imunisasi lengkap.

“Yang lainnya, seperti pemberian asi eklusif, ibu hamil meminum tablet tambah darah, sekolah sekolah untuk remaja putri SMP hingga Aliyah. Terakhir pemberian asupan gizi yang baik,” tuturnya.

Diketahui, untuk para peserta yang mengikuti monitoring pelaksanaan Bagas, di Kota Serang dengan melibatkan kader PKK, petugas puskesmas dan dari unsur Muspika. (Advetorial Dinkes Banten).

SELENGKAPNYA
Back to top button