Kasus Covid 19 Mulai Melandai, Tren Kasus Bakal Menurun ?
Kasus Covid 19 di Indonesia terus mengalami penurunan. Kasus yang tercatat pada Senin (05/12) hanya 2.234 di seluruh Tanah Air.
Angka itu jauh lebih rendah, dibandingkan hari – hari sebelumnya yang mencapai lebih dari 5.000 kasus per hari.
Menurunnya kasus Covid 19 di RI menjadi perhatian Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menkes Budi Gunadi menyakini bahwa kasus Covid-19 tersebut sudah mencapai puncaknya.
“Kalau yang pengamatan Kemenkes sekarang sudah sampai puncaknya,” ucap Menkes Budi, sebagaimana dikutip dari DetikHealt, Rabu (07/12/2022).
Lebih lanjut, Menkes menjelaskan pihaknya akan kembali mengadakan survei antibodi atau serrosurvei pada Januari 2023.
Survei tersebut dilakukan untuk mengetahui kadar antibodi populasi, sudah beberapa tahan melawan Covid-19.
“Kemenkes rencanya nanti Januari deh kita cek sekali lagi, enam bulan sekali kita cek,” kata Menkes Budi.
Pada keterangan pers usai Rapat Terbatas, kata Budi, Kasus tersebut kembali mengalami kenaikan, bahkan kenaikan kasus Covid-19 saat ini sudah mencapai puncaknya.
Dilansir dari laporan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes terkait ringkasan perkembangan situasi Covid-19 di Indonesia per 5 Desember 2022, terjadi penurunan laju kasus berdasarkan sejumlah indikator situasi dalam dua pekan terakhir.
Kasus konfirmasi mengalami penurunan dari 6.680 menjadi 4.138 kasus, kasus aktif turun dari 59.711 menjadi 54.900 kasus, kasus konfirmasi turun dari 6.680 menjadi 4.138 kasus, kasus meninggal turun dari 2,41 menjadi 2,39 persen.
Indikator pada situasi perawatan pasien di rumah sakit turun dari 7.177 menjadi 6.115 pasien, tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit turun dari 12,12 jadi 10,52 persen.
Untuk positivity rate turun dari 20,72 menjadi 10,8 persen. Rasio kontak erat menjadi satu-satunya indikator yang masih mengalami kenaikan dalam dua pekan terakhir dari 9,77 jadi 10,39.
Kemenkes menyatakan bahwa XBB dan BQ.1 telah mendominasi seluruh jenis varian Covid-19 yang beredar selama pandemi di Indonesia.
Varian tersebut menggeser dominasi BA.5 sejak 10 Oktober hingga akhir November 2022 lalu mencapai 90 persen pasien.
Sedangkan sisanya pasien terinfeksi varian BA.5. Secara terpisah, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Selasa (6/12/2022) mengatakan dominasi Subvarian baru umumnya bertahan selama tiga bulan.
“Biasanya kalau ada varian baru itu memuncak kira-kira selama tiga bulan. Sekarang Indonesia sudah masuk di bulan ketiga, mudah-mudahan ini bisa dianggap sudah sampai puncak,” katanya.
(*/Editor: Abdul Hadi)