Peristiwa

Kebakaran Hutan di Hawai Tewaskan 80 Orang, Ini Penyebabnya

Kebakaran hutan di Pulai Maui, Hawai, Amerika Serikat (AS) setidaknya 80 orang tewas pada Jumat (11/8/2023). Kebakaran ini bermula dari semak – semak yang terbakar di Kota Kula pada Selasa tengah malam.

Kemudian, si jago merah menjalar ke wilayah lain hingga Kota Lahaina. Hawai dilaporkan tengah mengalami kekeringan sehingga api bisa lebih muda meluas ke area lain.

Kondisi itu kian parah lantaran muncul angina Topan Dora dan tingkat kelembatan yang rendah.

Topan Dora mengubah Lahaina menjadi zona perang. Saat si jago merah mencapai Lahaina, warga bergegas menyelamatkan diri, bahkan ada juga di antara mereka yang melompat ke laut agar terhindar dari api.

Vilma Reed pertama kali mengetahui ada si jago merah yang melahap Lahaina ketika dia melihatnya dengan mata kepala sendiri ketika api hanya berjarak beberapa meter dari rumahnya.

“Anda tahu tidak kapan kami mengetahui kalau sedang terjadi kebakaran ? ketika api berada di seberang jalan kami,” ungkap pria berusia 63 tahun, dilansir dari VOA Indonesia, Senin (14/8).

“Gunung di belakang kami terbakar dan tidak ada yang memberi tahu kami apapun,” ungkapnya menambahkan.

Selain itu, banyak warga yang menggambarkan kondisi kebakaran tersebut seperti kiamat.

Imbas kebakaran hutan tersebut, sekitar 2.200 bangunan hancur dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah.

Sementara itu, pihak berwenang hingga kin masih terus melakukan operasi penyelamatan. Peristiwa ini juga disebut sebagai bencana alam terbesar yang di Hawaii.

Josh Green, Gubernur Hawaii mengatakan operasi pemulihan akan berlangsung sulit.

“Proses pemulihan akan sangat rumit, tapi kami ingin orang-orang kembali ke rumah dan kami akan membantu hingga situasinya aman, karena saat ini masih saat sangat berbahaya,” kata Greens.

Selain itu, peristiwa mengerikan itu juga memutus aliran listrik dan warga Lahaina mengatakan mereka tidak mendapatkan layanan seluler, saluran umum yang biasa digunakan otoritas untuk memberi tahu warga tentang bahaya.

Banyak warga juga mengalami keterbatasan untuk menonton televise atau mendengarkan radio, dua saluran lain di mana peringatan resmi dikeluarkan, akibat pemadaman listrik.

Namun sirene peringatan luar ruangan yang lebih kuat yang dimaksudkan untuk memberi peringatan kepada penduduk pulau tentang bahaya, tidak berbunyi, kata Administrasi Layanan Darurat Hawaii (Hawaii Emergency Services Administration/HI-EMA) pada Jumat (11/8).

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button