Sosial

Ketimpangan Fasum di Kota Tangerang Berpotensi Cemburu Sosial

Ketimpangan fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos) di perumahan dan perkampungan di Kota Tangerang berpotensi menimbulkan kecemburuan sosial. Karena itu, Pemkot diminta untuk membuka ruang terbuka di perkampungan.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, Saiful Mila mengatakan, ketimpangan Fasum dan Fasos itu disebabkan Pemkot Tangerang lebih mudah memfasilitasi perumahan dibandingkan perkampungan. Di perumahan biasanya tersedia adanya ruang public, lapangan futsal, taman bacaan dan lain-lain.

Ironisnya, warga di perkampungan kesulitan untuk mengakses ruang publik yang ada di perumahan. Misalnya, di Kampung Kebon Cau, Kampung Doyong, Kampung Pangasinan, dan Bajing yang berada di wilayah Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Saiful meminta Pemkot Tangerang membebaskan lahan ditengah permukiman masyarakat. Sehingga, masyarakat memiliki lahan terbuka untuk menunjang aktivitas mereka. Tentunya, lahan tersebut harus dibebaskan sesuai dengan harga pasaran.

“Makanya pemerintah harus membayar, membeli lahan, sesuaikan dengan NJOP dan ditingkatlan menjadi harga pasar,” katanya.

Lahan tersebut dapat dijadikan sebagai sarana olah raga maupun sarana serbaguna. Masyarakat yang ingin melakukan hajatan juga dapat memanfaatlan lahan tersebut.

Saiful menilai, tanpa pembebasan lahan, tidak akan ada Fasos dan Fasum di perkampungan. Pasalnya, perkampungan tumbuh secara alami. Berbeda dengan perumahan yang disediakan developer. Fasilitas itu memang diwajibkan dan nanti harus diserahkan fasos-fasum kepada pemerintah.

Ditanya soal ketersediaan anggaran dari pemerintah kota Tangerang, Saiful mengutarakan kiranya pada kondisi pandemi kesulitan anggaran bisa dipahami, namun saat ini hal itu tidak bisa lagi menjadi alasan.

“Di dewan, kami ingin hanya satu tolong bebaskan dalam satu wilayah ke RW ada fasilitas ruang public, apakah itu lapangan futsal untuk bisa digunakan kegiatan soisal. ini yang ingin selalu kita dorong, Walikota bicara soal anggaran kita pahami kondisi pandemi tapi kedepan kita berharap sudah tidak ada lagi alasan itu,”tandasnya. (Reporter: Eky Fajrin / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button