Ekonomi

Lagi Pesawat Lion Air Delay Akibat Candaan Penumpang Soal Bom

Lion Air membenarkan pesawat JT280 mengalami delay akibat gurauan bom (bom joke) dari YS (25 tahun), penumpang kursi 9E. Setelah dilakukan pemeriksaan teliti, pesawat Lion Air lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pukul 14.15 WIB, Minggu (27/5/2018) dan mendarat di Kuala Lumpur, Malaysia, pukul 17.01 MYT.

Pesawat itu membawa penumpang 127 dewasa dan enam anak-anak. Sementara itu, YS diturunkan dengan barang bawaannya dan diserahkan kepada keamanan bandara.

Dalam Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air yang diterima MediaBanten.Com, Senin (28/5/2018), Lion Air menyampaikan klarifikasi terkait JT280 yang mengalami keterlambatan terbang (delayed) dikarenakan ada gurauan bom (bomb joke) dari seorang penumpang laki-laki berinisial YS (25) dengan nomor kursi sesuai boarding pass yaitu 9E. YS mengatakan kepada penumpang lainnya bahwa ada bom di pesawat ketika dalam proses masuk ke pesawat (boarding). Awak kabin dan beberapa penumpang lainnya mendengar ungkapan YS.

Untuk memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, pilot beserta seluruh kru berkoordinasi dengan menjalankan prosedur tindakan berdasarkan standar penanganan ancaman bom (standard security bomb threat procedures).

Baca: Gojek Indonesia Siap Ekspansi Ke ASEAN, Sediakan Dana 500 Juta Dollar AS

Seluruh penumpang, barang bawaan dan kargo, dikembalikan ke terminal keberangkatan untuk dilakukan tahapan pengecekan ulang kembali (screening). Dengan kerjasama yang baik antara kru pesawat, petugas layanan di darat (ground handling) dan petugas keamanan (aviation security/ avsec), maka proses  pemeriksaan  dapat diselesaikan  secara  teliti,  tepat  dan benar.

Hasil pemeriksaan adalah tidak ditemukan barang bukti berupa bom dan benda lain mencurigakan di pesawat, yang dapat berpotensi membahayakan penerbangan.

Untuk lebih menjamin keselamatan, Lion Air mengganti pesawat pada penerbangan JT280 dari Boeing 737-800NG (B378) registrasi PK-LJV ke Boeing 737-800NG registrasi PK-LOP. Lion Air menegaskan, bahwa kedua pesawat tersebut dinyatakan laik terbang dan aman (safety).

Untuk memberikan kenyamanan penerbangan serta prosedur penanganan penumpang, Lion Air tidak menerbangkan/ menurunkan (offload) YS berikut barang bawaannya. Lion Air telah menyerahkan YS ke pihak berwenang (kepolisian) bandar udara, dengan didampinngi Avsec Lion Air Group serta Avsec Angkasa Pura II untuk dilakukan proses penanganan lebih lanjut.

Lion Air Group menghimbau dan menegaskan kepada seluruh pelanggan maupun publik/ masyarakat untuk tidak menyampaikan informasi palsu, bergurau/ bercanda, atau mengaku bawa bom di bandar udara dan di pesawat. Mengacu pada Pasal 437 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (UU Penerbangan), semua yang terkait informasi bom baik sungguhan atau bohong, merupakan “tindakan melanggar hukum”, akan diproses dan ada sanksi tegas oleh pihak berwajib. (Siaran Pers Humas Lion Air Group)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button