Menuju Kota Bebas Stunting 2024, Pemkot Serang Gencar Penurunan Stunting
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Serang menggelar kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kota Serang Tahun 2024 pada Rabu (10/07/2024) dengan tujuan kota ini bebas stunting.
Kegiatan ini merupakan salah satu langkah serius Pemkot Serang dalam rangka pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Serang, Yedi Rahmat dalam sambutannya menyampaikan komitmennya untuk mencapai target prevalensi stunting 14% yang dicanangkan pemerintah pusat pada tahun 2024.
“Kami yakin target tersebut dapat tercapai dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, salah satunya pemberian makanan tambahan di posyandu untuk meningkatkan gizi anak di Kota Serang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Yedi Rahmat berharap, pada akhir tahun 2024, Kota Serang dapat bebas stunting dan gizi buruk. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan Kota Serang yang bebas stunting dan kemiskinan ekstrim.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Dr Hasanuddin. Ia menekankan bahwa penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab satu instansi saja, melainkan tanggung jawab bersama baik sesama instansi di pemerintahan maupun elemen masyarakat.
“Perlu kerjasama dan komitmen dari semua pihak, termasuk masyarakat, untuk mencapai target penurunan stunting yang optimal,” jelas Dr. Hasanuddin.
Ia mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Kota Serang pada tahun 2023 mencapai 22,3%. Pada tahun 2024, upaya penurunan stunting terus dilakukan dan hasilnya akan dievaluasi pada bulan Desember mendatang.
Dr. Hasanuddin juga menambahkan bahwa selain upaya pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan pemerintah, peran aktif masyarakat dalam mengubah pola hidup dan kebiasaan yang tidak sehat juga sangat penting. “Kebiasaan dolbon dan kegiatan lain yang tidak sehat dapat menjadi salah satu faktor penyebab stunting,” ujarnya.
Upaya Pemkot Serang dalam menangani stunting Pemberian makanan tambahan di posyandu untuk meningkatkan gizi anak. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting. Peningkatan akses layanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita.
Dan pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala. Kemudian sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait. (Advertorial)