Ekonomi

Pemerintah Siapkan Rp30 Triliun Jalankan Kompensasi Pertalite

Pemerintah menyiapkan Rp25-Rp30 triliun untuk menjalankan kompensasi Pertalite agar masyarakat berpindah dari menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium.

Demikian dikemukakan Montty Girianna, Kepala Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset dan Inovasi Kemenkok Perekonomian, Rabu (2/2/2022).

Montty merinci, apakah kompensasi diberikan dengan jumlah Premium yang menjadi komponen Pertalite. Atau diberikan terhadap selisih harga Pertalite, harga keekonomian dengan harga jual eceran.

Pemerintah memastikan bahwa dengan adanya kompensasi kepada Pertamina, masyarakat tetap bisa membeli Pertalite dengan harga yang terjangkau.

Adapun, besaran nominal yang disiapkan pemerintah untuk menjalankan kompensasi Pertalite berkisar Rp25 triliun hingga Rp30 triliun.

“Angka-angkanya tentu harus kroscek dengan Kemenkeu, tapi intinya pemerintah sepakat memberikan kepastian bahwa itu akan diberikan pemerintah, dan tidak melebihi di tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya seperti dilansir CNBC Indonesia.

Adanya pemberian tersebut, Montty memastikan harga Pertalite masih akan di kisaran Rp 7.650. Sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah juga tidak ingin membuat Pertamina rugi. Pasalnya dalam beberapa bulan terakhir untuk biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi Pertalite meningkat, seiring melonjaknya harga minyak dunia.

“Pertama harganya ditetapkan, volume ditetapkan, wilayahnya ditetapkan. Apabila hal2 tertentu, biaya retribusi melebihi angka2 yang ditetapkan, badan usaha tersebut dalam hal ini Pertamina berhak dapat kompensasi,” jelas Montty.

“Tentu kami tidak ingin Pertamina akan rugi, karena Pertamina harus beli barang baku. Kan Pertalite blending Premium dengan Pertamax, sedangkan Pertamax harganyanaik turun, bahkan sekarang harganya jauh di atas prdiksi kita,” kata Montty melanjutkan.

Besaran kompensasi untuk Pertamina tersebut, kata Montty masih dalam pembahasan oleh lintas kementerian.

“Intinya kita tidak boleh membuat Pertamina rugi. Kedua, kita akan memastikan harga Pertalite affordable, masyarakat mampu untuk membelinya,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah berencana menyubsidi atau resminya disebut sebagai kompensasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) (Baca: Asyik, Pemerintah Beri Kompensasi Beli Pertalite, Harga Jadi Murah).

Alasannya, kompensasi ini untuk mempercepatn peralihan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium (RON 88) ke Petralite.

Pemberian kompensasi tersebut dipastikan akan mengubah skema dan formula harga jual eceren (HJE) Pertalite yang saat ini berlaku Rp7.650 per liter.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sedang gencar membahas kompensi pembelian BBM tersebut.

Disebutkan, pembelian bensin Pertalite ini muncul, karena pemeritahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal menghapus bensin jenis RON 88 atau bensin Premium pada tahun 2022.

Kompensasi ini juga disebut sebagai upaya menghilangkan Premium secara alami, beralih kepada BBM yang lebih ramah lingkungan, yakni Pertalite. (CNBC Indonesia / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button