Kesehatan

Pemkot Serang Fokus Penurunan Angka Stunting

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang berkomitmen dan fokus pada penurunan angka stunting, sesuai dengan Perpers No 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting hingga tahun 2024.

Perpers itu ditindaklanjuti dengan menerbitkan SK Walikota tentang penanganan dan penurunan angka stunting.

“Kami komitmen di tahun 2022 ini terus berupaya punya inovasi dalam rangka penanganan stunting,” ungkap Walikota Serang, Syafrudin saat kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kota Serang Tahun 2022, Senin (10/10/2022).

Dikatakan, tentunya Pemerintah Kota Serang terus berupaya dalam melakukan pencegahan terhadap risiko keluarga stunting dimulai dari awal sebelum pernikahan hingga melahirkan. Semua tahapan terus dilakukan pemeriksaan.

“Pencegahannya ini akan lebih sulit karena dari mulai masa mau nikah ini sudah kita periksa, bekerja sama dengan Kementerian Agama ini dari sisi usia yang sudah memenuhi syarat,” ucapnya.

Pemeriksaan juga dilakukan dalam tahapan umur kandung di Puskesmas atau di fasilitas kesehatan lain untuk mengetahui kondisi bayi apakah sehat atau tidak.

“Jadi dari semenjak awal sebelum menikah sampai melahirkan sampai usia bayi 2 tahun harus terus dilakukan Pemeriksaan serta perhatian lebih,” paparnya.

Syafrudin menjelaskan, selain beberapa hal indikator dan faktor yang menyebabkan meningkatnya risiko keluarga stunting, termasuk salah satunya dari indikator kebersihan lingkungan, kesehatan makanan penunjang pangan sangat berpengaruh dalam penurunan Stunting ini.

“Indikator itu yang pertama dari sisi lingkungan yang kurang menunjang karena terkait kekumuhan kemudian juga, calon pengantin dan air bersih juga sangat berpengaruh,” ucap Syafrudin.

Kepala Dinas DP3AKB Kota Serang, Anthon menuturkan, beberapa timnya sudah survei ke beberapa daerah, di antaranya ke Cilowong, bahwa di salah satu kampung tersebut salah satu permasalahannya adalah sangat minim sekali air bersih.

Untuk air bersih saja, warga harus beli dengan harga Rp20.000 per jerigen. Pembelian air bersih itu merupakan kesepakatan warga untuk membiayai operasional penyediaan air bersih bagi warga setempat.

“Hal tersebut sudah kami sampaikan dan akan berkoordinasi dengan PDAB, Bappeda dan PU akan mencari cara bagaimana Pemerintah Kota Serang menambah kebutuhan air bersih untuk warga Cilowong,” tutur Anthon.

Anthon menambahkan, upaya Pemerintah Kota Serang dalam Penanganan yang sudah terjangkit stunting ini ada dua, penanganan sensitif dan non sensitif.

“Kalau non sensitif itu teknis dari dinkes seperti penambahan gizi makanan tambahan, terkait imunisasi dan Kalau sensitif itu dari OPD-OPD lain, seperti dari lingkungannya, air bersihnya, pendidikannya, itu yang dimaksud Pemerintah Kota Serang agar terus diperhatikan,” ujarnya. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)

Aden Hasanudin

Back to top button