Pengrajin Tempe Tahu Serang Terima Kedelai Buat Pakan Ternak
Sejumlah pengrajin tempe tahu di Kota Serang mengeluhkan kacang kedelai dari bantuan subsidi mandiri yang diterima pengarjin ternyata hanya cocok untuk pakan ternak, bukan untuk memproduksi tahu dan tempe.
Kacang kedelai dari subsidi mandiri itu diterima dengan jenis BW yang cocoknya digunakan untuk pakan ternak. Biasanya, pengrajin menerima kedelai jenis SGR yang memang untuk memproduksi tempe dan tahu.
Ojang Yohana, pengrajin di Kampung Domba, Kota Serang mengatakan, kacang kedelai jenis BW juga diterima dalam keadaan sudah kadaluarsa atau rusak.
“Banyak pengrajin mengeluh, karena subsidi mandiri kacang kedelai jenis BW tidak bisa digunakan untuk produksi tahu dan tempe. Kacang kedelai BW ini cocoknya untuk pakan ternak,” ungkap Ojang yang juga pendiri Kopti Kota Serang, saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/10/2022).
Ojang mengaku, bantuan subsidi mandiri kacang kedelai jenis BW diterimanya berjumlah 10 ton. Bantuan itu diperoleh dari Pengurus Kopti Kabupaten Serang.
“Jadi 5 ton ada di saya dibagikan untuk para pengrajin di sini. Yang 5 ton lagi ada di pengrajin di Curug,” kata Ojang.
Namun para pengrajin sebagian mengembalikan kacang kedelai tersebut. “Dikembalikan lagi ke saya. Saya menderita kerugian Rp20 jutaan,” katanya.
Dia meminta kepada pihak penyuplai atau penyedia kacang kedelai pertanggung jawaban agar diganti dengan kacang kedelai yang layak.
“Saya sudah berkomunikasi dengan penyuplai, bersedia akan bertanggung jawab, namun tidak sepenuhnya, karena sebagian kacang kedelai sudah diproduksi. Hasilnya tidak bagus. Mudah mudahan kejadian ini tidak terulang lagi, merugikan para pengrajin tahu tempe,” jelasnya.
Saat ini harga kacang kedelain di pasaran mencapai Rp13.800 per kilogram. Dengan bantuan subsidi mandiri pengrajin hanya membayar Rp12 745 per kilogram.
Subsidi pemerintah ini sangat berarti bagi pengrajin yang menggunakan kacang kedelai dalam jumlah besar. (Aden Hasanudin / Editor: Iman NR)