Ekonomi

Kedelai Subsidi Sulit Diserap Pengusaha, Ini Kata Dekopin Banten

Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah Banten, Asep Rahmatullah meminta pemerintah provinsi, kabupaten dan kota mengatasi kesulitan pengusaha tahu dan tempe di Banten menyerap 1.200 ton kedelai subsidi.

“Persoalannya bukan pada pengusaha tahu tempe tak mau menyerap kuota subsidi tersebut, tetapi kesulitan karena mekanisme pembelian kacang kedelai ke Bulog,” kata Asep Rahmatullah, Ketua Dekopin Wilayah Banten, Jumat (19/8/2022).

Asep mencontohkan, pengusaha tahu tempe yang tergabung dalam Koperasi Pengusaha Tahu Tempe (Kopti) di Banten yang memiliki anggota 1.900 pengusaha tempe tahu tidak bisa membeli langsung ke Bulog, tetapi harus mendapat rekomendasi dari lembaga lain.

Informasi yang diterima, saat mengurus rekomendasi itu juga terjadi kesulitan, karena ada sikap saling lempar. Ini harus diluruskan dan diatasi agar program pemerintah pusat bisa berjalan dengan baik.

“Apalagi, Presiden RI, Joko Widodo dalam Hari Kemerdekaan ke-77 memiliki tema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, tentu persoalan yang dihadapi pengusaha tahu tempe yang kesulitan menyerap kacang kedelai bersubsidi harus segera diatasi. Biar ekonomi mereka pulih dan bangkit,” katanya.

Ketua Kopti Banten, Redi Kurniadi membenarkan para pengusaha tahu tempe kesulitan menyerap kuota kacang kedelai bersubsidi.

“Beri kami kebebasan untuk membeli langsung kacang kedelai dari Bulog, tidak harus mendapatkan rekomendasi dari lembaga lain. Yakin kuota itu bisa terserap,” kata Redi.

Redi membenarkan, ada kesan terjadi monopoli oleh lembaga tertentu dalam pembelian kacang kedelai bersubsidi.

“Kalau kami diberi kebebasan, kami yakin kuota 1.200 ton tahun 2022 ini cepat habis. Jujur saja, anggota kami bisa lebih 100 ton per hari membutuhkan kacang kedelai,” katanya.

Ojang, Sekretaris Kopti Banten menjelaskan, nilai subsidi kacang kedelai itu Rp1000 per Kg. Jika harga kedelai Rp12.500/ Kg, maka pengusaha tahu tempe mendapatkan harga Rp11.500 / Kg.

“Jangan lihat jumlah uangnya pak, tapi kebutuhan kami bisa puluhan ton per hari. Jadi subsidi itu sangat berarti bagi kami, apalagi saat ini harga minyak goreng dan biaya-biaya lainnya ikut naik. ,” katanya. (*/ Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button