Opini

Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini

Maraknya kasus korupsi atau rasuah yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan darurat korupsi.

OLEH: TENGKU SRI RAMADONNA *)

Hal tersebut dapat dilihat dalam indeks korupsi di Indonesia pada tahun 2018 – 2022. Pada tahun 2019 mengalami peningkatan skor menjadi 40, membuat Indonesia menduduki peringkat ke 85. Peningkatan skor itu merupakan kemajuan yang positif.

Namun, pada tahun berikutnya Indonesia kembali mendapatkan poin buruk untuk indeks rasuah tersebut. Artinya rasuah di Indonesia meningkat.

Dilansir dari laman resmi KPK (2022), pada semester 1 tahun 2022 KPK telah melakukan 60 penyidikan, 71 penuntutan, 59 perkara inkracht, dan mengeksekusi putusan 51 perkara, serta menetapkan 68 orang sebagai tersangka dari total 61 surat perintah yang diterbitkan.

Melalui beberapa kasus tersebut, perlu segera diatasi secara cepat oleh pemerintah, dalam hal ini lembaga pendidikan menjadi salah satu wadah untuk menjadi strategi pemerintah dalam menanamkan nilai moral serta membekali generasi muda untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi sejak dini.

Pendidikan anti korupsi sejak dini merupakan salah satu upaya pencegahan rasuah dan pembentukan karakter yang baik pada generasi muda.

Berikut beberapa alasan mengapa pendidikan anti rasuah sejak dini sangat penting seperti 1) Pembentukan karakter yang baik, 2) Pemahaman terkait dampak negatif rasuah.

3) Pencegahan korupsi, 4) Peningkatan transparansi dan akuntabilitas; 5) Pembentukan nilai-nilai moral; 6) Meningkatkan partisipasi aktif dalam politik dan tata kelola publik; dan 7) Pemberdayaan individu.

Pendidikan anti rasuah sejak dini harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan formal dan informal.

Karena pendidikan anti rasuah sejak dini merupakan investasi jangka panjang guna membantu terciptanya budaya yang lebih baik juga agar masyarakat dapat menjungnjung tinggi nilai integritas, kejujuran dan etika.

Cara yang paling efektif dalam mengatasi korupsi melalui pendidikan adalah dengan beberapa cara, seperti 1) Pembiasaan integritas; 2) Pembelajaran nilai-nilai moral; 3) Pembelajaran tentang hukum dan peraturan; 3) Pembelajaran tentang etika dan integritas; 4) Pelibatan orangtua dan masyarakat.

Pendidikan anti korupsi yang ditanamkan melalui jalur pendidikan lebih efektif untuk membentuk karakter anti korupsi karena pendidikan merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang.

Selain itu, menanamkan pendidikan anti korupsi sejak dini juga dapat menjadikan generasi mendatang lebih berkarakter dan bermoral, yang mana hal tersebut dapat menimbulkan penurunan bahkan hilangnya tingkat korupsi di Indonesia pada masa mendatang. (**)

*) TENGKU SRI RAMADONNA adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button