Olahraga

Raphael Varane Kritik Aturan Injury Time di Liga Inggris

Raphael Varane, bek tengah Manchester United mengecam peraturan baru injury time di Premier League atau liga inggris yang berlangsung lebih lama dari biasanya.

Federasi sepak bola inggris mengubah regulasi baru terkait penambahan durasi injury time sebagai kompensasi waktu pertandingan yang terbuang.

Peraturan baru tersebut mulai diterapkan dalam laga Community Shield antara Manchester City menghadapi Arsenal di Stadion Wembley, London, Minggu (6/8).

Pertandingan itu pun menuai kritik dari berbagai pihak karena gol penyama kedudukan Arsenal yang dicetak Leandrod Trossard terjadi di menit ke-100.

Padahal, Manchester City unggul lebih dulu berkat gol Palmer. Arsenal kemudian keluar sebagai juara Community Shield usai menang lewat drama adu penalti yang berakhir dengan skor 4-1.

Sebab itu, Varane mengkritik melalui unggahan di Twitter pribadinya. Dia menilai aturan baru tersebut terlalu lama dan membahayakan pemain di lapangan.

“Kami telah menyampaikan kekhawatiran kami selama bertahun – tahun bahwa ada terlalu banyak pertandingan, jadwal terlalu padat, dan itu berada pada level berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental para pemain,” tulisnya.

Disebut Raphael Varane, federasi sepak bola Inggris harus mempertimbangkan keputusan aturan baru untuk dijalankan mulai musim depan.

“Terlepas dari masukan-masukan yang kami berikan sebelumnya, mereka kini telah memberikan rekomendasi untuk musim depan yaitu pertandingan yang lebih panjang, intensitas yang lebih tinggi, dan lebih sedikit emosi yang harus ditunjukkan para pemain.”tulisnya.

Tetapi, pemain asal Prancis tersebut pun mengingatkan para pemain top dunia sekalipun sulit mengeluarkan peforma terbaiknya jika bermain 100 menit.

Selain Raphael Varena yang mengkritik peraturan tersebut, Rio Ferdinand, legenda Manchester United pun mengkritik dan berharap semua pihak bisa duduk bersama untuk membuat keputusan yang mutlak terhadap aturan baru.

“Kami perlu menemukan keseimbangan 100 persen. Pemain, pelatih, dan otoritas kompetisi duduk bersama dalal merencanakan dan mengimplementasikan untuk kemajuan permainan. Menemukan solusi di mana semua pihak (termasuk suporter), bahagia harus jadi tujuan utama,” tulis Ferdinand dikutip Mirror, Rabu (9/8).

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button