Gubernur Banten, Wahidin Halim tetap memonitor pelayanan terhadap warga, meski aparatur sipil negara (ASN) menjalani libur panjang Lebaran tahun 2018. Keseriusan itu ditunjukan dengan memasang dashboar monitoring arus mudik dan balik.
Dalam siaran pers Dinas Kominfo Banten yang ditandantangani Amal Herawan Budhi, Kabid Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik yang diterima MediaBanten.Com, Rabu (13/6/2018) menyebutkan, Gubernur Banten antara lain memantau 296 Pos Komando (Posko) Kesehatan yang tersebar di Provinsi Banten. “Tidak boleh ada masyarakat yang mengalami kesulitan berobat ketika liburan Lebaran,” ungkap Gubernur.
Gubernur mengapresiasi seluruh petugas yang terlibat dalam arus mudik dan balik Lebaran. “Saya apresiasi kepada seluruh petugas kesehatan, dishub, kepolisian, TNI dan para relawan yang sudah membantu masyarakat agar lancar mudiknya,” ungkap Wahidin Halim.
Mudik memang merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun pada perayaan Idul Fitri oleh sebagian besar warga masyarakat. Namun biasanya, akan menimbulkan berbagai penumpukan baik di terminal, bandara, pelabuhan, jalan raya dan tempat-tempat tertentu pada jalur angkutan lebaran. Keadaan ini, berpotensi terjadinya kecelakaan serta masalah kesehatan lainnya, seperti keracunan, kelelahan, dan lain-lain. Itu sebabnya Pemerintah harus hadir untuk membantu warga masyarakat yang membutuhkan. Potensi tersebut, menurut Gubernur, bisa diantisipasi secara preventif apabila pemerintah memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Gubernur menginstruksikan selain optimalkan fasilitas kesehatan yang sudah tersedia, juga sarana dan prasarana pos kesehatan terstandar dan ditempatkan di lokasi strategis serta terpadu dengan pos pelayanan lainnya. Penambahan jadwal cuti bersama harus menjadi perhatian bagi jajaran kesehatan terkait kesiapan petugas di lapangan, perlu diberikan tanda (penunjuk lokasi) informasi lokasi fasilitas pelayanan kesehatan di jalur mudik dengan design yang menarik dan mudah dilihat atau diketahui, dan terus bertugas setelah Lebaran 1439 H.
Baca: Pemudik di Merak Lebih Senang Menyeberang Malam Hari
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyiapkan 296 Posko Kesehatan yang tersebar di seluruh wilayah Banten. Yang bertugas mulai 8 Juni 2018 hingga 23 Juni 2018. Dengan tenaga kesehatan yang disediakan sebanyak 410 dokter, 1.105 perawat dan 370 tenaga teknis lainnya. Selain itu, disiapkan sarana berupa 250 unit ambulan, 46 unit tenda, 65 unit vellbed dan 55 unit tandu/stretcher.
Selain itu, seluruh rumah sakit di Wilayah Provinsi Banten dikoordinasikan dan disiagakan sebagai Pelayanan Kesehatan Rujukan Arus Mudik Lebaran 2018. Sebanyak 20 rumah sakit yang berada di Jalur Mudik (dilalui Arus Mudik) dijadikan sebagai RS Rujukan Utama.
Daerah Wisata
Sebelumnya, Gubernur Banten juga memerhatikan potensi kemacetan di daerah-daerah wisata.”Liburan Lebaran kali ini sangat panjang sehingga sangat memungkinkan setelah bertemu keluarga akan dilanjutkan ke wisata yg banyak tersebar di wilayah Prov Banten, sehingga perlu diantisipasi jalan yang akan ditempuh para warga”, ujar Gubernur.
Dishub Provinsi Banten harus dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat pada Hari Raya Idhul Fitri 1439 H. Saat-saat warga masyarakat melaksanakan wisata diperkirakan sekitar tanggal 15-18 Juni 2018. Arus balik diperkirakan mencapai puncak pada tanggal 19-20 Juni 2018. “Itu sebabnya Pemprov akan memaksimalkan petugas untuk memantau lalu-lintas pada hari-hari tersebut. Pada saat arus mudik petugas memantau lalu-lintas selama mudik, setelah itu bergerak ke lokasi wisata. Kemudian ke jalur yang lalui arus balik,” kata Gubernur.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Provinsi Banten menyiapkan Posko Terpadu di Kilometer Nol atau titik nol di Anyer, Kabupaten Serang untuk mengantisipasi arus lalu lintas saat warga berwisata. Selain pemantauan, petugas di posko itu memberikan informasi rute-rute jalan menuju lokasi-lokasi wisata, baik jalan utama maupun melalui jalan alternatif.
Untuk itu, Dishub Banten membawa peralatan rambu-rambu lalu-lintas portable. Ini berguna untuk melakukan rekayasa lalu-lintas apabila terjadi kemacetan. Petugas Dishub Provinsi Banten akan disebar dititik strategis dan persimpangan menuju lokasi-lokasi wisata. Hal ini dilakukan untuk memudahkan operasi rekayasa lal-lintas seandainya terjadi kemacetan menuju atau keluar dari lokasi-lokasi wisata di seputaran Provinsi Banten. (Siaran Pers Diskominfo Banten)