Internasional

Tentara Rusia Kuasai Timur Bakhmut, Ukraina Kuasai Barat

Pasukan Wagner yang merupakan tentara Rusia yang dibayar menguasai bagian timur Kota Bakhmut di Donbas, Ukrania. Sementara pasukan Ukrania menguasai bagian barat kota tersebyt,

Kondisi bagian timur Kota Bakhmut itu diaporkan intelijen Sabtu dari Kementerian Pertahanan Inggris, dilansir VoaNews yang dikutip MediaBanten.Com, Sabtu (11/3/2023).

Pasukan Ukraina terus melancarakan tembakan dari bangunan yang dijadikan benteng. Daerah ini digambarkan sebagai zona pembunuhan yang akan dijadikan serangan frontal dari Pasukan Wagner ke arah barat.

Kementerian Pertahanan mengatakan, bagaimanapun, pasukan Ukraina dan jalur suplai mereka ke barat tetap rentan terhadap upaya Rusia untuk mengepung pasukan Ukraina dari utara dan selatan.

Moskow mengatakan bahwa merebut Bakhmut adalah langkah menuju tentara Rusia merebut semua wilayah Donbas timur Ukraina.

Ibukota Ukraina sebagian besar telah memulihkan listrik Jumat, sehari setelah Rusia menembakkan rentetan rudal di seluruh negeri, yang merusak infrastruktur dan pasokan energi.

Kepala administrasi militer Kyiv, Serhii Popko, mengatakan listrik dan air telah pulih di ibu kota, tetapi 30% penduduk kota masih tanpa pemanas. Dikatakannya, perbaikan terus dilakukan.

Pihak berwenang di Ukraina mengatakan bahwa listrik telah pulih sepenuhnya di wilayah selatan Odesa dan bahwa 60% tempat tinggal di kota terbesar kedua Kharkiv yang mengalami pemadaman listrik.

Namun, kerusakan signifikan pada pasokan listrik masih terjadi di wilayah Kharkiv yang lebih luas, serta di wilayah Zhytomyr barat laut Ukraina.

Serangan rudal Rusia menewaskan sedikitnya enam orang pada Kamis di Ukraina dan merusak infrastruktur penting di seluruh negeri.

Itu adalah serangan terbesar di Ukraina dalam tiga minggu, dengan pasukan Ukraina menembak jatuh 34 dari 81 rudal yang ditembakkan Rusia, jauh lebih sedikit dari rasio biasanya, serta empat drone buatan Iran. Serangan Rusia juga termasuk penggunaan rudal jelajah hipersonik Kinzhal.

Sementara salvo rudal telah menjadi taktik militer Rusia yang umum, serangan seperti itu juga semakin jarang terjadi sejak musim gugur.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada hari Jumat bahwa interval antara serangan semacam itu kemungkinan besar akan bertambah.

Dikatakan, tentara Rusia membutuhkan waktu “untuk menimbun sejumlah besar rudal yang baru diproduksi langsung dari industri sebelum dapat melakukan serangan yang cukup besar untuk secara kredibel membanjiri pertahanan udara Ukraina.”

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Ukraina di wilayah Bryansk di Rusia barat. Ukraina membantah melakukan serangan itu.

Moskow mengatakan serangan itu menghantam sasaran militer dan industri di Ukraina pada Kamis “serta fasilitas energi yang memasoknya.”

Dalam perkembangan lain Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pemakaman di Kyiv salah satu pejuang dan komandan terkenal Ukraina yang tewas dalam pertempuran di dekat Bakhmut. Dmytro Kotsiubailo, 27, tewas beberapa hari lalu dalam pertempuran.

Dukungan Barat

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, yang melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada hari Jumat, juga menghadiri pemakaman Kotsiubailo, bersama dengan ribuan pelayat.

Selama konferensi pers di Kyiv, pemimpin Finlandia itu menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dan mengatakan para pemimpin Rusia harus dimintai pertanggungjawaban. “Putin tahu dia harus bertanggung jawab atas kejahatan agresinya,” kata Marin.

Rusia membantah sengaja menargetkan warga sipil atau melakukan kejahatan perang. Juga Jumat, Gedung Putih menuduh Rusia mengobarkan kerusuhan di Moldova.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan intelijen AS menunjukkan bahwa individu yang memiliki hubungan dengan intelijen Rusia berencana untuk melakukan protes di Moldova dengan harapan menggulingkan pemerintah pro-Barat negara itu.

“Karena Moldova terus berintegrasi dengan Eropa, kami yakin Rusia sedang mengejar opsi untuk melemahkan pemerintah Moldova mungkin dengan tujuan akhir melihat pemerintahan yang lebih bersahabat dengan Rusia di ibu kota,” kata Kirby.

Moldova adalah tetangga barat ke Ukraina. Seperti Ukraina, negara ini pernah menjadi bagian dari Uni Soviet dan harus menjalani hubungan bersejarah dengan Rusia serta pergerakan baru-baru ini menuju Eropa, termasuk ambisi untuk bergabung dengan Uni Eropa. (VoaNews / INR)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button