Ekonomi

Wagub Banten Promosikan Pariwisata ke Dubes China

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menerima kunjungan Duta Besar China Xiao Qian dan rombongan di Kantor Wakil Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Kamis (21/2). Dalam kunjungan dubes dengan agenda perkenalan tersebut, Andika mempromosikan potensi pariwisata Banten.

“Tahap awal ini kami ingin agar bagaimana caranya kunjungan wisatawan asal China ke Banten bisa meningkat,” kata Andika kepada pers usai pertemuan.

Andika berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris melalui penerjemah bahasa China yang menyertai rombongan dubes. Andika sendiri didampingi oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Banten Wahyu Wardana dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso.

Andika juga tampak aktif menerangkan profil Provinsi Banten. Andika tampak mengajak rombongan dubes meihat peta Provinsi Banten yang terletak di gedung Pendopo Gubernur Banten, dimana kantor Andika berada.

“Ya, karena kan sebetulnya selama ini investasi PMA (penanaman modal asing) asal China di Banten juga sudah banyak, utamanya di sektor industri manufaktur dan energi. Jadi kami ingin lebih memperkenalkan lagi kepada mereka tentang potensi berinvestasi di Banten,” papar Andika.

Baca: Pedagang Kaki Lima Demo Tak Bisa Jualan di Stadion Maulana Yusuf Serang

Terkait keinginannya agar lebih banyak wisatawan asal China berkunjung ke Banten sebagaimana telah disampaikan dia kepada dubes dalam pertemuan, Andika mengatakan, data Kementerian Pariwisata menyebutkan bahwa dari jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia, China menjadi negara yang memiliki dampak besar bagi pasar Indonesia.

“Kalau tidak salah, wisman China itu nomor satu terbanyak ke Indonesia , di susul oleh wisman asal Singapura. Setidaknya pernah ya kondisinya seperti itu. Saya belum up date lagi datanya,” kata Andika.

Masih mengutip data Kemenpar, Andika mengatakan, jika pengeluaran wisman China dalam berwisata di Indonesia juga terbilang menempati urutan tertinggi jika dibandingkan dengan wisman asal Negara lainnya. “Seingat saya data Kemenpar itu menyebutkan, wisman asal China memang sedikit belanja souvenir. Tapi kalau untuk pengeluaran yang lain seperti akomodasi dan laiinya mereka terhitung royal,” imbuhnya.

Mengingat hal itu, lanjut Andika, sektor pariwisata di Banten harus bisa ambil bagian mengambil kue pasar pariwisata dari kunjungan wisman asal China ke Indonesia. Andika mengaku, pihaknya akan secara khusus membahas kesiapan dan promosi pariwisata Banten untuk pasar wisman asal China tersebut dengan stake holder pariwisata di Banten.

Andika mengatakan, investasi China di sektor pariwisata di Banten sebelumnya juga pernah dilakukan kesepakatannya antara perusahaan pengembang dalam negeri dan perusahaan asal China. “MoU (memorandum of understanding) itu akhir tahun lalu di Jakarta atas inisiasi Kemenpar,” katanya.

Sebelumnya, perusahaan China berkomitmen menginvestasikan dananya sebesar satu miliar dolar AS atau sekitar Rp 14,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dolar AS) di kawasan pariwisata Tanjung Lesung, Provinsi Banten. Komitmen tersebut dituangkan dalam dokumen LoI antara Direktur Utama Yunnan Ice Sea Invstment Group Wei Xiao Lin dan Direktur Utama Jababeka Budianto Liman dalam Forum Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Terkini 2018 di Beijing, Jumat (14/12) akhir tahun lalu.

Pertukaran dokumen LoI antar kedua perusahaan tersebut disaksikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun. Tanjung Lesung merupakan salah satu dari 10 destinasi pariwisata Nusantara selain Bali yang dikenal dengan “10 New BalI Destinations”. (Siaran Pers Tim Media Wagub Banten)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button