Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten, Intan Indria Dewi membenarkan, buruh yang tergabung dalam serikatnya bergabung untuk demo besar-besar lebih 10.000 buruh dan mahasiswa yang akan digelar Rabu, 5 Januari 2022 di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dan Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur Banten.
Buruh akan menutut 4 poin, yaitu pertama, menuntut Gubernur Banten merevisi SK UMK 2022 menjadi 5,4% dari UMK tahun 2021. Kedua, mencabut laporan terhadap anggota SP / SB dan bebeskan tanpa syarat. Ketiga, hentikan kriminalisasi pada buruh dan mahasiswa. Keempat, gratiskan biaya pendidikan.
Menurut Intan, tanggal 5 Januari 2022 menjadi momen kebangkitan gerakan rakyat dalam memperjuangkan kesejahteraan, keadilan dan nilai kemanusiaan di Provinsi Banten.
“Saat ini Banten sedang dalam situasi darurat upah dan darurat kepemimpinan. Maka besok seluruh elemen buruh, mahasiswa dan rakyat akan menyatukan kekuatan untuk menuntut 4 hal terhadap Gubernur Banten,” kata Intan Indiria Dewi, Ketua DPD SPN Banten melalui pesan WA, Selasa (4/1/2022).
Sementara itu, hasil rapat serikat dan mahasiswa di Banten yang diperoleh MediaBanten.Com melalui pesan WA menyebutkan, pergerakan masa buruh dan mahasiswa akan dikonsentrasikan di lokasi utama di KP3B dan alternatif keduanya adalah Rumah Dinas (Rumdin) Gubernur Banten di Jalan Ahmad Yani, Kota Serang.
Tagline rapat itu antara lain “Akibat Temen Ditahan, Kita Tambah Semangat”. Disebutkan, jumlah buruh dari Cilegon diperkirakan 3.000 orang dengan dipandu 1 mobil komando (Mokom). Dari buruh dan mahasiswa Serang Raya diperkirakan 10.000 orang dengan konsentrasi di KP3B.
Perwakilan buruh dan mahasiswa dari Kabupaten Lebak memperkirakan akan menggerakan 1.000 orang dengan dipandu 1 mobil komando.
Perawakilan Kota Tangerang menyebutkan akan all out dengan mengerahkan 6.000 orang dengan satu mobil komando. Sedangkan Kabupaten Tangerang menyebut, 10.000 orang dengan mengerahkan beberapa mobil komando.
Perwakilan dari P2RI yang merupakan gabungan buruh dan mahasiswa juga menyatakan akan mengerahkan 3.000 orang tanpa mobil komando. Konsentrasi utamaya di KP3B. Sedangkan pergerakan utamanya difokuskan mulai dari UIN SMHB dan mengalir ke KP3B.
Dalam hasil rapat itu juga menyebutkan, setiap federasi atau serikat sudah harus menyampaikan surat ke kepolisian masing-masing dengan tuntutan merevisi UMK kenaikannya 5,4% dan menutut buruh untuk dibebaskan tanpa syarat. (Editor: Iman NR)
Menjadi wartawan sejak tahun 1984 pada Harian Umum (HU) Kompas, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 1999 dan menjadi wartawan harian sore Sinar Harapan pada tahun 2001 hingga tahun 2015, saat koran sore ini bangkrut.