100 Tunanetra Terima Santunan di Kampus UWM Yogyakarta
Sebanyak 100 penyandang disabilitas tunanetra dari Kabupaten Sleman mendapatkan santunan dan bingkisan Ramadan dalam acara Indahnya Berbagi di Pendopo Kampung Terpadu Universitas Widya Mataram (UWM), Yogyakarta, Kamis (13/4/2023).
Kegiatan ini diadakan atas kerja sama KPA Al-Hijrah, Lazis Suhada, dan Universitas Widya Mataram. Usai penyerahan hadiah dan tausiyah, dilakukan acara buka bersama dan solat Magrib berjamaah.
“Acara seperti ini rutin dilakukan oleh KPA Masjid Syuhada untuk membantu kaum yang memerlukan bantuan, yang didukung dari para donatur, di samping kerja sama dengan berbagai pihak,” ujar Ketua KPA Al-Hijrah, Farhatul Kifyati.
Acara itu dihadiri Rektor UWM, Prof Edy Suandi Hamid, Ketua Lazis Suhada Roni Romansyah, dan pengurus Kelompok Pengajian Al-Qur’an Al-Hijrah Masjid Syuhada. Acara juga diisi pengajian Ustad Dudu Rdiwan Nulhaq.
Rektor UWM, Prof Edy Suandi Hamid mengatakan, sebagai perguruan tinggi, UWM tidak hanya menyelenggarakan pendidikan, namun juga kegiatan pengabdian masyarakat seperti santunan ke tunanetra ini.
“Nilainya memang tidak besar, namun ini menjukkan kepedulian kita pada sesama yang membutuhkan,” ujar Prof Edy Suandi Hamid.
Ia juga menyampaikan terima kasihnya kepada mitranya dari KPA Al-Hijrah dan Lazis Masjid Suhada yang menggunakan lokasi acara di kampus terpadu UWM di jalan Tata Bumi Selatan, Banyu Raden Yogyakarta.
“Sebetulnya kampus ini belum diresmikan, baru selesai tahap pertama dan masih akan berlanjut pembangunan tahap kedua dan ketiga. Insya Allah tahap kedua akan segera dimulai secepatnya. Mohon doa semuanya,” ujar Prof Edy.
Dia mendukung untuk memanfaatkan Pendopo UWM untuk Halal Bihalal KPA Al Hijrah 17 Mei 2023 sebagai bagian mengenalkan lokasi kampus baru UWM ke publik.
Ustadz Dudu dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa cara menjadi orang baik salah satunya adalah mencintai Al Quran.
“Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan peringatan,” tegasnya. Ia juga mengemukakan bahwa di bulan Ramadan terdapat malam yang utama yaitu malam Lailatul Qadar.
Ketua Lazis Masjid Syuhada, Roni Romansyah menyampaikan Laznas Syuhada setiap dua bulan menyantuni tunanetra dari berbagai daerah DIY, di samping kelompok masyarakat lainnya yang membutuhkan bantuan.
Lazis prinsipnya mempertemukan Muzakki dan Mustahiq sehingga harta mereka yang berkemampuan menjadi bersih dan bermanfaat bagi yang membutuhkan. (Humas UWM / INR)
Editor Iman NR