Bakhmut Diambil Alih Rusia, Begini Respon Zelenskyy
Kekalahan pasukan Ukraina di Kota Bakhmut dari Rusia dibantah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, ketika dia ditanya apakah kota itu masih dalam kekuasaan Kyiv.
“Saya rasa tidak. Hari ini Bakhmut hanya ada di hati kami” ungkap Zelenskyy jelang pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jepang.
Sedangkan Rusia mengklaim sudah merebut secara penuh kota di Ukraina yang luluh – lantak pada Sabtu (20/05/2023).
Jika klaim Rusia benar, hal ini akan mengakhiri perang terlama dan paling berdarah dalam perang antara kedua negara yang sudah berlangsung selama 15 tahun.
Penyerangan ke kota yang sudah nyaris rata dengan tanah tersebut dipimpin oleh kelompok tentara bayaran, Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, pemimpin Grup Wagner mengatakan pasukannya akhirnya berhasil mengusir pasukan Ukraina keluar dari daerah pertahanan terakhir di dalam kota.
Dikutip dari Voa Indonesia, Senin (22/05), Presiden Rusia Vladimir Putin mengupcakan selamat atas keberhasilan pasukannya dan Grup Wagner merebut Kota Bakhmut.
“Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada unit penyerang Wagner dan seluruh tentara dari unit-unit angkatan bersenjata Rusia yang sudah memberikan dukungan yang diperlukan dan manuver mengapit, dalam penyelesaian operasi untuk membebaskan” kata Kremlin.
Bakhmut, kota yang pernah berpenduduk 70 ribu orang tersebut, telah menjadi tempat pertempuran berdarah dalam perang selama 15 bulan antara pasukan Keiv dan Moskow.
Sementara itu, Zelenskyy membandingkan kehancuran total di Bakhmut dengan kehancuran di Hiroshima ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Jepang pada tahun 1945.
“Sama sekali tidak ada yang hidup [disana],” ujarnya.
Editor : Abdul Hadi