Lingkungan

BMKG Serang: Banjir Rob Diprediksi Hingga 9 Desember 2021

Prakirawan BMKG Kelas I Serang, Trian memprediksi banjir rob terjadi hingga tanggal 9 Desember 2021. Namun puncaknya terjadi, Selasa 7 Desember 2021.

Menurut dia juga, banjir rob saat ini masih berlangsung di beberapa daerah pesisir Banten.

“Saat ini masih berlangsung. Puncak terjadi rob itu pada 7 Desember,” ucap Trian di Kantor BMKG Kelas I Serang, Taktakan, Kota Serang, Selasa (7/12/2021).

Trian menjelaskan, bulan Desember dan Januari ini memang puncak musim hujan. Selain itu juga adanya fenomena La Nina.

“Terakhir ini ada banjir rob di beberapa wilayah pesisir, karena ada pasang maksimum dan surut maksimum,” ucap Trian.

Trian menambahkan, terjadinya pasang surut maksimum karena daya tarik bulan, bahwa air pasang air surut akan terjadi di awal bulan hijriyah dan pertengahan bulan purnama.

“Desember ini khususnya di awal memang terjadi pasang maksimum atau surut minimum,” terangnya.

Trian menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati karena adanya peningkatan curah hujan. Kemudian gelombang juga pastinya ada peningkatan.

“Jadi masyarakat harus mencari informasi sumber yang valid. Kalau terkait cuaca dan banjir rob harus dari BMKG,” katanya.

Sebelumnya, Walikota Serang, Syafrudin mengaku mengambil langkah untuk mengantisipasi prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) soal cuaca ekstrem yang bakal melanda Indonesia hingga 9 Desember 2021 (Baca: Walikota Serang Mengaku Antisipasi Prediksi Cuaca Ekstrem BMKG)

“Pemkot Serang sudah melaksanakan antisipasi untuk menjaga adanya musibah. Kan diprediksi Desember ini cuaca ekstrem atau kurang bagus,” ucap Syafrudin saat ditemui di Hotel Dewiza, Kota Serang, Senin (6/12/2021).

Syafrudin mengungkapkan, Pemkot Serang melalui Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mempersiapkan untuk antisipasi permasalahan-permasalahan bencana yang akan terjadi.

“Kami sudah siapkan melalui BPBD untuk mengantisipasinya,” ungkap orang nomor satu di Kota Serang ini.

Menurutnya, salah satu daerah yang menjadi fokusnya adalah di daerah Kecamatan Kasemen.

“Daerah yang rawan bencana itu di Kasemen, ada juga di daerah pegunungan di Taktakan, tapi tidak separah kasemen karena kerap kena banjir,” katanya. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button