China Akan Terapkan Robot AI Untuk Kebut Proyek Kereta Cepat
China berupaya mempercepat proyek sistem kereta api berkecepatan tinggi lewat penggunaan robot yang dikendalikan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Robot tersebut dirancang khusus dan telah diuji untuk tugas tersebut. Upaya ini merupakan terobosan Beijing yang diungkap oleh pakar strategi Amerika Serikat (AS), Brian J Cavanaugh.
Wakil Presiden Senior di American Global Strategies, Cavanaugh mengatakan penggunaan AI China dalam proyek nasional yng khas hanyalah pengingat lain.
“Presiden Xi Jinping mendorong kecepatan penuh ke depan dengan teknologi strategis ini dan cara penerapannya,” katanya, Sabtu (5/8/2023).
“Jika Amerika Serikat berhenti bersaing, berhenti berinovasi, di depan ini, seperti yang dikatakan beberapa orang, kita berisiko tertinggal,” katanya menambahkan, dikutip dari Fox News Digital, Selasa (8/8).
Namun, kata Cavanaugh, meningat tantangan berulang China dengan standar konstruksi dan kecenderungannya untuk membangun berlebihan.
“Kita mungkin akan berhenti karena terlalu kagum dengan pencapaian yang dilaporkan ini,” paparnya.
Saat pandemic Covid-19 memaksa Beijing untuk mempertahankan kebijakan tanpa toleransi terhadap virus corona yang menyebabkan penguncian berulang dan berkepanjangan untuk memeringai virus tersebut.
Para insinyur di China semakin beralih ke pekerja robot sebagai jalan ke depan untuk menyelsaikan pekerjaan konstruksi yang menakutkan.
Pekerja di Bendungan Yangqu tahun lalu mendapati diri mereka tidak lagi diperlukan karena Universitas Tsinghua menerbitkan makalah yang menyarankan para insinyur dapat menyelesaikan konstruksi pada tahun 2024 hanya menggunakan printer 3D, AI, dan robot untuk selesaikan struktur setinggi 590 kaki.
Ambisi tersebut dan lompatan lebih lanjut dalam teknologi AI telah mendorong para insinyur untuk menyarankan bahwa mereka dapat menghasilkan robot dengan kemampuan untuk memasang rel, mengelas, mengecat, dan memeriksa pekerjaan pada sistem kereta berkecepatan tinggi negara tersebut.
Editor : Abdul Hadi