China Akhiri Tindakan Keras Terhadap Perusahaan Teknologi
Pemerintah China menghentikan tindakan keras selama lebih dari dua tahun terhadap perusahaan teknologi.
Hal itu juga bersama seorang penjabat bank sentral yang menyatakan dorongan pemerintah untuk mereformasi platform online pada dasarnya telah berakhir.
Dikutip dari Xinhua, Minggu (15/1), Sekretaris Partai Komunis China Bank Rakyat China Guo Shuqing menyampaikan bahwa kampanye untuk membersihkan operasi 14 perusahaan teknologi telah selesai.
Kendati demikian, kata Gou, beberapa masalah masih perlu ditangani dan akan terus mengawasi perusahaan untuk mendorong kepatuhan.
Pelanggaran tersebut terjadi ketika pemerintah China mundur dari kebijakan nol-Covid-19 yang berkepanjangan dan mengambil langkah – langkah untuk membuka ekonomi usai menghadapi perlambatan selama beberapa kuartal terakhir.
Dikatakan Guo, laju pembukaan keuangan China tidak akan berhenti, dan sedang menjajaki langkah – langkah keuangan untuk mendorong pertumbuhan dan menghadapi risiko dan tantangan tahun 2023.
Oleh karena itu, Pemerintah China juga mencari raksasa teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja serta daya saing internasional.
Selain itu, otoritas China mulai memperketat pengawasan terhadap perusahaan internet pada November 2020.
Hal itu ketika regulator pasar saham menangguhkan pencatatan ganda yang direncanakan oleh Ant Group di bursa Shanghai dan Hong Kong.
Kemudian, regulator tersebut juga telah memerintahkan restrukturisasi lengan keuangan Alibaba Ant menjadi perusahaan induk keuangan untuk mengatasi perubahan yang diamanatkan pemerintah.
Oleh karena itu, mengharuskan untuk memutuskan hubungan antara Alipay dan unit keuangan lainnya.
Selain itu. Perusahaan lain yang menjadi sasaran atutran baru yang mencakup algoritma rekomendasi, persaingan, daftar di luar negeri, dan game online termasuk Tencent, Baidu, dan lain sebagainya.
Editor: Abdul Hadi