Edukasi

Dindik Kab Tangerang Kaji Murid SMP Bermasalah Dikirim ke Barak Militer

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang akan melakukan pengkajian mendalam terkait wacana program pembinaan bagi siswa tingkat SMP bermasalah di daerah itu ke barak militer.

“Untuk pendekatan masukkan ke barak militer, ya kita belum sampai saat ini. Karena memang kami harus melakukan kajian yang matang dulu,” kata Dadan Gandana, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Senin (12/5/2025).

Menurutnya, perihal program pembinaan bagi siswa/siswi bermasalah langsung ditangani oleh militer ini harus dibangun dan diterapkan secara matang, sebab jangan sampai nanti pendidikan yang diinginkan niatnya baik, hasilnya kurang baik.

Sehingga, langkah tersebut terlebih dahulu harus dikoordinasikan dengan semua pihak baik orang tua, akademisi maupun pihak terkait sebagai mendukung keberhasilan dari program ini. Termasuk memastikan apakah pembinaan tersebut benar-benar mampu mengurangi kenakalan dan ketidakpatuhan di kalangan siswa.

“Karena kewenangan kami sekarang ini hanya di tingkat SD dan SMP saja. Jadi SD dan SMP ini usia-usia yang mereka masih memiliki kebutuhan pendampingan dari orang tua. Justru kalau menerapkan nilai-nilai pertama yang harus mereka dapatkan, seperti pengawasan dari rumah dulu. Kalau di rumahnya kuat, InsyaAllah anak-anak ini akan menjadi anak yang unggul,” jelasnya.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang sendiri, selama ini sudah memiliki program penanganan siswa bermasalah. Dimana, pihaknya juga telah membentuk tim khusus pencegahan penanganan kekerasan di masing-masing satuan pendidikan.

Selain membentuk tim khusus, jajarannya menjalani kerjasama dengan Dinas DP3A dengan menyediakan tenaga-tenaga psikolog untuk anak. Kendati demikian untuk berkonsultasi baik orangtua maupun siswanya bisa dilakukan secara bersama.

“Karena itu biasanya kami minta pada satuan pendidikannya untuk bisa membangun komunikasi dengan orang tuanya. Karena kalau tidak kita selesaikan permasalahan di belakangnya, maka masalah ini akan menjadi terus menerus, karena sekolah ini kan hanya beberapa jam saja berkewenangan mengawasi anak,” ungkap dia.

Sebelumnya, Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah berencana menggulirkan program pendidikan kepada siswa tingkat SMP bermasalah ke barak TNI/Polri.

Langkah tersebut, dinilai penting bagi siswa bermasalah di wilayahnya itu guna memiliki karakter dan kedisiplinan yang kuat bagi mereka.

“Karena anak-anak bermasalah ini masih di bawah umur dan belum bisa di hukum pidana. Nampaknya memasukkan anak ke instansi TNI/Polri bisa di lakukan untuk mendidik dan memberi efek jera agar bisa menjadi pengalaman buat mereka,” katanya.

Rencana program pendidikan karakter dan kedisiplinan bagi siswa bermasalah ini sedang dilakukan pembahasan mendalam bersama Dinas Pendidikan dan TNI/Polri. Apakah, program itu nantinya layak diterapkan atau tidak.

“Sejauh ini kami belum menjajaki kerja sama dengan TNI/Polri kaitan ini, biasa kami koordinasi dengan sekolah-sekolah dan anak,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran (SE) ke seluruh lembaga pendidikan dan para wali murid yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang untuk membahas terkait program tersebut.

“Nanti kita biasa panggil pihak orang tua diberikan arahan dan pihak sekolah agar memberikan sangsi terhadap anak-anak bermasalah,” ucapnya.

Dia pun mengimbau, kepada para orang tua agar senantiasa mengawasi dan memantau anak-anaknya saat berada di luar rumah, sebagaimana diketahui di wilayah Tangerang saat ini rentan adanya aksi kriminalisme dan tawuran antar sekolah.

“Orang tua tetap memantau untuk memberikan efek jera dan pemberitahuan kepada anak agar memantau,” kata dia. (Pewarta : Azmi Syamsul Ma’arif – LKBN Antara)

Iman NR

Back to top button