Historia

Ditemukan Situs Arca Gunung Payung di TN Ujung Kulon

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah VIII Banten melakukan pendalaman terhadap temuan situs arca baru di Gunung Payung, Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang setelah sebelumnya dilakukan observasi.

Pamong Budaya Ahli Muda BPK VIII Banten, Swedhi Hananta, Selasa (25/6/2024) mengatakan observasi sendiri dilakukan selama 10 hari mulai pada 4 Juni sampai 13 Juni 2024.

“Situs arca yang ditemukan di Gunung Payung ini terdapat enam arca yang terdiri dari empat arca pion dan dua arca,” katanya.

Temuan situs arca di Gunung Payung masih perlu dilakukan penelitian lebih dalam, untuk mengetahui keterkaitan dengan situs yang lainnya.

“Kami belum bisa memastikan itu arca apa di abad berapa, analoginya kami juga susah karena kita juga tidak bisa sembarangan. Ini arca baru selama ini saya juga baru melihat arca seperti itu,” katanya.

Jika dilihat dari motif, jenis batuan dan pahatan berbeda dengan situs-situs lain yang pernah dijumpai. Dan posisi arca tersebut sebagian masih ada yang terpendam, dan sudah berpindah posisi bahkan sebagian sudah ada yang rusak.

“Objek arca ini merupakan benda cagar budaya yang wajib dilindungi dan dipelihara karena memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia,” katanya.

Pihaknya juga akan melakukan pendalaman dan studi lebih lanjut terkait temuan ini dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan akademisi, jajaran kepolisian, Pemerintah, pihak TNUK, dan para ahli.

“Kami akan lakukan diskusi bersama setelah itu akan dilakukan pendataan ulang ke lokasi,” katanya.

Dengan temuan ini pula diharapkan menjadi informasi penting terkait kehidupan di masa lampau yang berada di wilayah tersebut dan juga menjadi kekayaan budaya bagi TNUK.

Sebelumnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Serang (sekarang bernama BPK), Jumat (5/12/2019) mendatangkan tim arkeologi ke Desa Kenari, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,.

Pengiriman tim itu setelah menerima laporan temuan benda-benda yang diduga peninggalan abad XVI.

BPCB langsung bereaksi setelah menerima laporan dari tim Prodi Sejarah FKIP Untirta, yang sebelumnya melakukan orientasi arkeologi di kawasan Lawang Abang, Kenari dua hari sebelumnya. (Desi Purnama Sari – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button