Dubes Palestina Akan Kunjungi Umat Kristen di Gereja Kopassus
Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi Banten Jimmy SHP Sitanggang menyatakan, Dubes Palestina, Zuhair Al Shun akan mengunjungi umat Kristen di Geraja Kopassus, Kota Serang, Banten, Sabtu (14/1/2023).
“Dubes Palestina rencana akan hadir di acara Silaturahmi Umat Kristen di Gereja Kopassus. Acara ini diselenggarakan oleh GAMKI dan Pemuda Katolik Kab /Kota Serang dan Kota Cilegon,” kata Jimmy.
Selain menghadiri Silaturahmi Umat Kristiani, Dubes Palestina Zuhair juga akan mengunjung gereja di Kota Serang, Masjid Agung, perguruan tinggi dan bertemu tokoh Banten.
“Dubes Zuhair akan menjajaki kemungkinan pertukaran mahasiswa dengan salah satu perguruan tinggi di Kota Serang. Salah satunya Untirta. Selain itu juga akan mengunjungi tokoh Banten Embay Mulya Syarief,” ujarnya.
Profile Zuhair
Zuhair Al Shun memiliki kisah yang penuh dengan heroik layaknya remaja Palestina yang kerap terlibat demonstrasi menentang Israel.
Lelaki kelahiran 31 Juli 1958 dan beragama Kristen (Nasrani) itu mengaku tak bisa berdiam diri melihat kebrutalan tentara Israel terhadap rakyat Palestina.
“Saya asli orang Palestina dan lahir di sana. Hingga SMA saya sekolah di Palestina. Jadi saya merasakan dan menyaksikan langsung bagaimana Israel menjajah kami,” kata Zuhair dalam tayangan detik.com, Jumat (28/8/2020).
Sejak bangku SMA, dia sudah aktif dalam kegiatan politik, termasuk berunjuk rasa menentang Israel. Sudah rahasia umum pula bila tentara maupun aparat keamanan Israel lainnya kerap bertindak agresif terhadap para pengunjuk rasa.
“Saya pernah dua kali dipenjara meski tak lama. Soal kekerasan tentu kami mengalaminya, dan itu normal-normal saja dialami kaum muda di Palestina,” ujar Zuhair al Shun.
Selepas meraih sarjana, ia mendapat beasiswa untuk mengambil MBA di Universitas Rajathan, Jaipur – India. Bahkan doktor bidang Administrasi Bisnis pun ditempuhnya di kampus yang sama, dan selesai pada 1990.
Tapi panggilan hati suami dari Fatina al Shun itu bukan dunia bisnis atau akademis. Dia memilih bidang diplomasi.
Pada 1991 dia ditugaskan oleh otoritas Palestina menjadi Konsuler di Tunisia hingga 1995. Berikutnya Zuhair al Shun mendapat tugas di Bosnia dan sejumlah negara Afrika, lalu di Kerajaan Maroko, dan Indonesia sejak November 2017.
“Indonesia sudah menjadi negara kedua bagi saya. Setiap daerah memberikan kesan tersendiri, tapi ada satu hal yang paling berkesan adalah keramah tamahan masyarakat dalam menyambut tamu,” tutur Zuhair al Shun.
Saat ditanya apakah ada menu tertentu yang menjadi favoritnya selama tiga tahun bertugas di Indonesia, dengan diplomatis dia menyatakan tidak ada keluhan soal kuliner.
“Semua makanan saya rasakan enak, cocok di lidah saya. Begitu juga menu dari ikan, enak dan lezat,” ujarnya. (Ucu Nur Arif Jauhar)
Editor: Iman NR