Hadapi Cuaca Ekstrem, Lion Air Group Gunakan Data BMKG
Lion Air Group berkoordinasi dan menggunakan data BMKG atau Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam melayani penerbangan penumpang berjadwal (regular flight), sewa kapal (charter flight) dan kargo.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam rilis yang diterima MediaBanten.Com, Kamis (29/12/2022) mengatakan, dalam operasionalnya, Lion Air Group tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan serta menurut protokol kesehatan.
Koordinasi dan komunikasi intensif berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) bersama pihak terkait seperti regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, BMKG dan lainnya dalam antisipasi dampak dari cuaca yang kurang baik terhadap transportasi udara.
Setiap penerbangan maskapai ini harus selalu memperhatikan faktor alam dan meteorologi BMKG yang menghasilkan data dan informasi detail, cepat, tepat dan akurat.
Lion Air Group senantiasa melaksanakan pemantauan (monitor) perkembangan terkini dari cuaca dan menggunakan informasi cuaca untuk mengambil keputusan berdasarkan laporan serta pemberitahuan resmi:
1. Perkiraan cuaca
Pada saat sebelum terbang (keberangkatan), prediksi cuaca akan menentukan izin pesawat untuk lepas landas (take off).
2. Aktual
Kondisi cuaca aktual (real time) diperlukan saat sebelum, ketika pesawat lepas landas hingga proses pendaratan pesawat udara guna menjamin keselamatan penerbangan.
Operasional dijalankan apabila jarak pandang (visibility), arah/ kekuatan/ kecepatan angin dan lainnya memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan.
Cuaca yang mempengaruhi penundaan penerbangan, pembatalan, pengalihan dan pemulihan (recovery) selalu dilakukan analisis dan evaluasi (pengkajian operasional).
Berbagai strategi yang diimplementasikan antara lain menggunakan sistem terstruktur dan berkesinambungan antara rotasi (pergerakan pesawat), tim operasional serta keputusan yang cepat (quick action).
Ini guna menentukan rangkaian operasional yang terjadi di lapangan (irregularities) guna mengurai dampak keterlambatan penerbangan akibat cuaca kurang baik.
Panduan dan prosedur dengan skala prioritas telah ditetapkan untuk mengelola tingkat dan dampak atau gangguan cuaca. Matriks prioritas analisis cuaca berdasarkan aktual (real time) sebagai salah satu referensi atau dasar menunjang kelancaran operasional.
Pilot dan Teknologi Pesawat
Seluruh pilot maskapai penerbangan ini wajib menjalani pelatihan melalui pengujian dan penilaian ketat di simulator untuk mengoperasikan pesawat udara dengan berbagai skenario termasuk cuaca kurang baik.
Hal ini sebagai upaya mengedepankan operasional pada level aman dan selamat. Fasilitas pelatihan simulator sudah dioperasikan Lion Air Group yang berlokasi di Bandara Mas, Tangerang.
Pelatihan Simulator Lion Air Group telah memiliki persetujuan resmi dari pemerintah Indonesia, serta otoritas penerbangan internasional: Malaysia, Thailand, Singapura, Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat) dan European Aviation Safety Agency (EASA) di Eropa.
Dalam memastikan keselamatan, pilot merupakan profesional yang telah melaksanakan rangkaian pelatihan serius sehingga mampu mengemban profesi dalam mengemudikan pesawat.
Salah satu tugas pilot di udara, harus memonitor perkembangan atau perubahan cuaca seperti jenis awan dan arah angin agar gerak pesawat ketika di udara tetap stabil sesuai jalur udara (airways).
Pada pesawat Lion Air Group, kinerja pilot didukung peralatan untuk deteksi cuaca, angin, awan dan lainnya tergolong canggih, sehingga dapat memantau cuaca, suhu dan tekanan udara secara tepat serta pilot dapat memanfaatkan untuk kebutuhan komunikasi dan memutuskan cepat sesuai pedoman kerja pilot (manual book). (Humas Lion Air Group)
Editor: Iman NR