Ikhsan: Golkar Tak Dukung Airin Ditafsirkan Upaya Minimalisir Politik Keluarga
Pengamat politik dari Untirta, Ikhsan Ahmad menyatakan, tidak didukungnya Airin Rahmi Diany oleh partainya sendiri, Partai Golkar bisa dimaknai sebagai upaya mengubah peta politik Pilpers 2029 untuk meminimalisir kekuatan politik keluarga (dinasti) di Banten.
“Selain itu, Golkar tidak ingin terbebani oleh potensi-potensi kasus yang masih menyandera keluarga politik yang direpresentasi oleh Airin saat ini,” kata Ikhsan Ahmad, Pengamat Politik dari Untirta melalui pesan WA, Senin (26/8/2024).
Ikhsan Ahmad mengatakan, kabarnya sudah disiapkan “surat-surat cinta” ke beberapa petinggi Golkar dan di Banten dan king makernya.
“Sinyal ini menjadi kuat dengan terombang ambingnya pencalonan airin sejak awal hingga akhirnya ditolak oleh DPP Partai Golkar,” katanya.
Menurut Ikhsan, tidak diusungnya Airin oleh partainya sendiri sebenarnya sudah bisa diprediksi dari rangkaian dinamika politik sebelumnya, yakni mundurnya ketua umum DPP Golkar, keberlanjutan koalisi KIM dan dinamika konflik politik lokal di Banten, pertarungan politik antara elite politik.
Keberadaan Airin yg diusung PDIP bisa jadi membelah dan membuat keretakan tajam di tubuh Golkar sendiri, dimana golkar di Banten adalah partai kuat yg berakar pada kebanyakan masyarakat tradisional dan pemilih yang terjaga konsolidasinya.
“Artinya bisa jadi secara formal dan struktural Golkar mendukung pasangan andra soni dan dimyati, namun di akar rumput dukungan riil diberikan kepada Airin,” ujarnya.
Dan pada posisi ini Airin dapat memainkan sebagai orang yang dizalimi oleh partainya sendiri setelah berjuang keras dalam pilpres 2024 sebagai salah satu pengusung Prabowo.
Konflik ini akan semakin tajam ketika DPP partai golkar berani mengeluarkan sangsi kepada airin karena berani mencalonkan dirinya tanpa rekomendasi partai.
Sementara dukungan PDIP dalam mengusung airin, menurut saya kurang memiliki power di rerata 8 kabupaten /kota di Banten.
Andra Soni dan Dimyati Natakusumah resmi diusung DPP Partai Golkar sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten tahunn 2024.
Sebelumya, dukungan DPP Partai Golkar kepada Andra Soni – Dimyati dibuktikan dengan penyerahan formulir B1 KWK yang diberikan langsung Ketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Penyerahan B1 KWK digelar di Kantor DPP Partai beralmbang beringin, Jakarta Barat, Minggu (25/8/2024) (Baca: DPP Partai Golkar Beri Rekomendasi Andra – Dimyati Maju di Pilkada Banten).
“Bismillahirrahmanirrahim, saya menyerahkan rekomendasi ini kepada pak cagub-cawagub (Andra Soni-Dimyati) semoga Allah meridai perjuangan untuk bisa memenangkan kompetisi ke depan,” ucap Bahlil di Jakarta.
Sementara itu, Politisi Partai Golkar, Airin Rahmy Diany mengisyaratkan penyesalan atas tak diterimanya mandat dari partai “bernaungnya” selama ini. Dengan berkaca-kaca Airin mengatakan, selama dua tahun menjalankan perintah DPP Golkar untuk melakukan sosialisasi, namun tidak mendapatkan B1 KWK (Baca: Airin Kecewa Ke DPP Golkar, Terima Mandat PDIP Maju Pilkada Banten).
“Perintah sosialisasi merupakan perintah partai. Hasilnya bisa kita lihat dari hasil survey, Itu berkat dukungan para tokoh, ulama dan rakyat serta relawan. Jika selanjutnya D1 KWK diberikan ke orang lain, itupun kami sadari sebagau peristiwa politik yang dinamis,” kata Airin saat konferensi pers usai menerima mandat dari PDI Perjuangan dan Deklarasi Banten Maju Bersama di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (25/8/2024).
Airin mengaku keputusannya tetap maju dengan restu partai berlambang banteng moncong putih bersama partai non parlemen mengingat banyaknya harapan masyarakat yang dipotret selama dua tahun melakukan sosialisasi. (Rosyadi)
Editor Iman NR