Menjelang berakhirnya masa jabatan pada 12 Mei 2022, Wahidin Halim (WH), Gubernur Banten mengklaim sejumlah capaian pembangunan jangka menengah Provinsi Banten tahun 2017 – 2022.
Klaim capaian itu dikemukakan dalam Forum Konsultasi Publik Rancangan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Banten 2023 – 2026 di Hotel Swiss-Belinn Modern Cikande Jl. Raya Jakarta – Serang KM. 68, Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Kamis (3/2/2022).
“Pemerintah Provinsi Banten memasuki periode akhir RPJMD 2017 – 2022, sejumlah persoalan dan permasalahan pembangunan di Provinsi Banten satu per satu telah dituntaskan. Kami saat ini masih dilanda pandemi Covid-19,” ungkap Gubernur.
Wahidin memaparkan indikator keberhasilan Provinsi Banten dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilihat dari makro ekonomi.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2021 sebesar 72,72 point, meningkat dibanding Tahun 2020 sebesar 72,45 point. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) triwulan IV 2021 sebesar 4,62 %, lebih tinggi dibanding LPE Nasional yang mencapai 3,51%.
“Angka pengangguran masih tinggi meski terjadi penurunan. Pengangguran terbuka 2021 sebesar 8,98%, lebih baik dibanding Tahun 2020 sebesar 10,64%. Angka kemiskinan 2021 sebesar 6,50%, lebih rendah dari angka kemiskinan Nasional sebesar 9,71%. Gini Ratio 2021 sebesar 0,363, lebih baik dari Gini Ratio Nasional sebesar 0,384,” ungkapnya.
“Saya akan berakhir pada 12 Mei 2022, namun ada beberapa catatan,” tambah Wahidin Halim.
Dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) Pemprov Banten mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 5 (lima) tahun berturut – turut, peringkat dua penghargaan pencegahan korupsi dari KPK, Provinsi terinovatif dari Kemendagri, peringkat pertama manajemen kepegawaian dari BKN, serta Provinsi informatif dari Komisi Informasi.
Kata Wahidin, dalam pembangunan infrastruktur telah dilakukan revitalisasi Banten Lama, lingkungan serta akses jalannya, pembangunan stadion Banten International Stadium, pembangunan Jembatan Bogeg, pembangunan Jembatan Ciberang serta akses jalan menuju Wisata Negeri di Atas Awan, pembangunan Masjid Negeri di Atas Awan yang merupakan sumbangan para ASN Pemprov Banten, kondisi jalan Provinsi mantap 98% dari 762 km, 1.823 penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pembangunan jalan lingkungan sepanjang 42,69 km yang merupakan usulan DPRD Provinsi Banten.
“Nanti untuk peresmian Jembatan Bogeg, Jembatan Ciberang, stadion BIS, dan Kawasan Banten Lama, kita undang Presiden Joko Widodo untuk meresmikannya,” tambahnya.
Peningkatan akses dan mutu pendidikan, kata Wahidin, telah dilakukan pembangunan 8 (delapan) unit sekolah baru, penyelenggaran program pendidikan gratis pada tingkat menengah dan khusus melalui BOS dan BOSDA.
“Untuk pembangunan sarana pelayanan publik yaitu pembangunan gedung 8 lantai RSUD Provinsi Banten dengan 215 ruang rawat inap, 10 ruang icu, ruang laboratorium, dan rehabilitasi medik, serta. pembangunan lima gedung baru OPD yang telah dipergunakan untuk kantor BKD, Diskominfo, DP3AKB, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,” ungkapnya.
“Terima kasih kepada Ibu Atut (mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, red) yang telah membangun KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten),” tambah Gubernur.
Pada peningkatan sumber daya pertanian dan kelautan, lanjutnya, Pemprov Banten peringkat 3 Nasional pada peningkatan produktivitas padi Tahun 2021.
Pada sektor kelautan, pelabuhan perikanan juga terus direhabilitasi dalam wujud pembangunan tanggul pemecah ombak, docking, pemagaran, pengerukan dan perbaikan dermaga pendaratan, serta perkampungan nelayan khususnya di Pelabuhan Perikanan Labuan, Binuangeun dan Cituis. Untuk pemenuhan rasio elektrifikasi, dari target 100% seluruh rumah teraliri listrik, telah tercapai 99,46%. (Rilis Biro Adpim Banten / Editor: Iman NR)
Menjadi wartawan sejak tahun 1984 pada Harian Umum (HU) Kompas, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 1999 dan menjadi wartawan harian sore Sinar Harapan pada tahun 2001 hingga tahun 2015, saat koran sore ini bangkrut.