Kadinkes Banten: Butuh Peran Masyarakat Cegah Stunting
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten melaksanakan monitoring pelaksanaan Banten Cegah Stunting (Bagas), yang di laksanakan di Aula Kecamatan Pandeglang, Selasa (26/7/2022).
Kegiatan tersebut dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan tumbuh kembang anak sejak dini untuk cegah stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah untuk menekan angka kasus tunting yang masih mengalami peningkatan di wilayah Pandeglang.
“Pemerintah pusat bersama Pemprov dan Pemkab Pandeglang sedang berupaya maksimal, bagaimana kita mampu menekan angka stunting di wilayah Pandeglang. Sebab di Pandeglang kasus stunting tertinggi di Provinsi Banten,” kata Ati.
Menurut dia, ada dua langkah dalam penanganan kasus stunting. Pertama dengan langkah intervemsi spesifik yakni kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan.
Dalam penanganan Stunting kata Ati, harus dilkasanakan secara Spesifik dan sensitif. Secara spesifik dilakukan oleh Dinas kesehatan dan sensitif dari Lintas sektor.
Kemudian melakukan langkah intervensi sensitif yakni kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan.
Ati Pramudji menjelaskan, saat ini untuk angka kasus stunting di Banten mencapai 24,5 dan di Kabupaten Pandeglang hasil SSGI pada tahun 2021 mengalami peningkatan angka stuntingnya 37,8%.
Oleh karena itu, kata Ati, dalam penanganan Stunting harus dilkasanakan secara spesifik dan sensitif oleh Dinas kesehatan dan sensitif dari lintas sektor.
“Kita sama-sama bisa berkontribusi dan berkolaborasi menurunkan angka stunting, bagaimana caranya di kabupaten atau kota bisa kasusnya bisa turun di angka 14 persen,” ujarnya.
Ia menyatakan, bilamana terjadi peningkatan stunting di Pandeglang akan langsung dilakukan penanganan, pemantauan dan pendampingan tenaga dokter yang ada di Puskesmas setempat.
“Ditangani pasti, kalau sudah terjadi stunting dia akan dilakukan penanganan dan pendampingan dari para kader dan diberikan makanan, bagaimana di tahun 2024 angka stunting bisa turun, tetapi kami yakin kita bisa keluar dari angka 14 persen itu,” ujarnya. (Advertorial Dinkes Banten)