Ketahui Insecure, Simak Tips Nadya Mengatasi Gejalanya
Pernah mendengar istilah Insecure ? Arti kata itu merupakan kebalikan dari kata Security atau keamanan.
Kata Insecure kini lebih populer digunakan di kalangan psikolog untuk menggambarkan perasaan tidak percaya diri, merasa tidak aman, malu, takut, gelisah dan sejenisnya.
Perasaan itu muncul karen penilaian terhadap diri sendiri yang menganggap rendah, terutama saat berhadapan dengan orang lain.
Sesungguhnya, perasaan tersebut masih dikatakan wajar, namun menjadi persoalan jika dibiarkan berlarut-larut. Perasaan ini bisa menjadi hambatan besar bagi seseorang untuk berkembang.
Nadya Ridha Rachmatunisa, Konselor Psikologi membahas Insecure di Chanel BantenPodcast, Youtube yang dikutip MediaBanten.Com, Selasa (29/3/2022). Hostnya adalah Aswendy.
Perasaan insecure bisa terlihat dari beberapa gejala berikut:
- Sering pamer atau menyombongkan diri dengan cara merendahkan diri atau mengeluh.
- Berusaha membuat orang lain tidak percaya diri.
- Sering menceritakan hal-hal yang sudah pernah dicapai.
- Sering kecewa atau menyalahkan diri sendiri atas suatu hal yang belum atau gagal dicapai.
- Cenderung sulit untuk percaya dengan orang lain dan mudah curiga.
- Enggan untuk keluar dari zona nyaman.
Nadya mengemukakan pengalama pribadinya saat mengalami insecure. Ketika mengejar target merampungkan sarjana strata 1, malah terjadi keterlambatan.
Beberapa teman, bahkan dosennya melontarkan pertanyaan. “Ayo dong Nad, temanmu kan sudah selesai, bahkan sudah meraih S2. Kamu kan pintar, kamu kenapa sih,” ujarnya.
Banyaknya pertanyaan atau kritik, meski berniat baik, mulai mempertanyakan pada diri sendiri. “Kenapa sih aku gagal. Mulai lah sikap terlalu mengkritik diri sendiri,” katanya.
Nadya mengemukakan, ada dua faktor yang melekat pada seseorang. Pertama yang disebut inner critic. Kedua, inner nature.
Inner Critic lebih pada sika yang selalu mengkritik diri sendiri atau menghujat diri sendiri karena ketidakmampuan atau keinginan yang tidak tercapai.
Inner nature itu lebih pada suara-suara yang lebih menenangkan kepada diri sendiri. “Misalnya oke lah kamu sedang begini, mungkin nanti bisa lebih,” ujar Nadya.
Faktor inner critic dan inner nature itu harus seimbang. Jika tidak seimbang, maka akan muncul gejala insecure.
Penyebab insecure, pertama; bisa karena lingkungan yang terlalu mengkritik. “Misalnya kok kamu dapat nilai segini,” katanya. Tetapi tidak ada pernghargaan terhadap apa yang sudah dicapai.
Kedua, Cinta bersyarat. Mamah sayang kamu kalau kamu melakukan ini atau mencapai tertentu.
Ketiga, ingin diterima di sebuah lingkungan yang memiliki standar sosial yang tidak relevan dengan diri sendiri atau terlalu tinggi dengan kondisi sebenarnya.
Nadya memberikan tips untuk mengatasi insecure;
1. Mengakui apa adanya, termasuk melakukan validasi emosi yang sedang terjadi.
2. Sadari apa yang menjadi penyebab munculnya perasaan itu.
3. Menerima rasa sakit, namun tidak boleh terlalu larut didalamnya.
4. Berusaha menyeimbangkan inner critic dengan inner nature.
5. Tidak sering membandingkan dengan orang lain.
(BantenPodcast / Editor: Iman NR)
Silakan simak lebih lengkap di Chanel BantenPodcast Yotube. Jangan lupa subscribe dan nyalakan lonceng notifikasi.