EkonomiHeadline

Lion Air JT610 Jatuh di Tanjung Karawang, Siapkan Tim Pencarian dan Evakuasi

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan pesawat Lion Air dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh ke laut yang diperkirakan sementara di daerah Tanjung Karawang, Jawa Barat. “Ini dipastikan jatuh,” ujar juru bicara Basarnas, Yusuf Latif, Senin (29/10/2018).

Otoritas menyatakan pesawat hilang kontak 13 menit setelah lepas landas. Pesawat yang hilang tersebut, berdasarkan Fligradar 24, merupakan Boeing 737 MAX 8. Belum jelas jumlah penumpang yang berada dalam pesawat. “Kami belum bisa memberikan komentar sekarang,” ujar CEO Lion Air, Edward Sirait. “Kami mencoba mengumpulkan informasi dan data,” ujarnya.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610, tujuan Pangkal Pinang hilang kontak. Petugas JATC di Jakarta, Hairul mengatakan, pesawat tersebut hilang dari pantauan radar hanya sepuluh menit setelah lepas landas. Pesawat yang berangkat pada pukul 06.12 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tak kunjung mendarat di Pangkal Pinang hingga pukul 07.20 WIB. Informasi awal hilangnya kontak dari pesawat Lion tersebut bersumber dari JATC di Jakarta.

Hairul menginformasikan bahwa Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang telah take off pada pukul 06.20 WIB, namun pada pukul 06.33 WIB kontak mereka terputus. Manager Humas Air Navigation Indonesia, Yohanes Sirait membenarkan informasi tersebut.

“Betul bahwa pesawat Lion JT 610 mengalami lost contact. Kami telah meneruskan informasi kepada tim SAR.” ujar Yohanes kepada wartawan.

Siapkan Pencarian dan Evakuasi

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih melakukan koordinasi dengan Basarnas mengenai hilangnya kontak pesawat Lion Air tipe B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610. Pelaksana Tugas Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub M Pramintohadi Sukarno mengatakan pesawat sempat meminta kembali ke bandara sebelum hilang dari radar.

“Kemenhub saat ini tengah berkoordinasi dengan Basarnas, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat JT 610,” kata Pramintohadi.

Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E. Pesawat tersebut berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB. “Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar,” ujar Pramintohadi.

Pramintohadi menjelaskan pesawat tersebut terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang. Pesawat tersebut dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA. Pramintohadi menegaskan sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jawa Barat mengerahkan 90 personel untuk mengevakuasi pesawat Lion Air JT-610 yang mengalami hilang kontak. Personel terdiri atas tim Kantor SAR Bandung, Pos Cirebon, Rescue Boat 206 dan tim penyelam serta berkoordinasi dengan Kantor SAR Jakarta

“Sebanyak 90 personel awal disiapkan untuk membantu evakuasi. Kita masih menggali informasi,” ujar Humas Basarnas Jawa Barat, Joshua Banjarnahor melalui pesan singkat. Dia mengungkapkan pesawat tersebut diduga jatuh di laut Karawang, Provinsi Jawa Barat. Saat ini, menurutnya tim sedang memastikan dengan melakukan pencarian.

“Tujuan tim kita ke sana untuk memastikan. Tim sebagian sudah di laut,” katanya. Pihaknya juga berkoordinasi dengan kapal-kapal yang melintas di perairan Indramayu Karawang-Jakarta. (Dari berbagai sumber / IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button