Lionel Messi tak dibutuhkan Paris Saint-Germaint (PSG) usai tersingkir dari ajang Liga Champions 2022 – 2023 menurut mantan pemain PSG.
Jerome Rothen, mantan pemain PSG itu mengecam performa pemain berusia 35 tahun yang gagal membawa Les Parisien menang dari Bayern Muenchen sehingga tersingkir dari Liga Champions.
Perwakilan dari Paris tersebut tersingkir di babak 16 besar oleh Bayern Muenchen dengan agregat 0-3.
Dalam leg pertama, Paris Saint – Germain menelan kekalahan 0-1 dari Dien Roten di Parc des Princess pada Rabu (15/2/2023) lalu.
Nasib buruk kembali menimpa Lionel Messi dkk saat menghadapi pertandingan leg kedua lawan Bayern Muenchen di Allianz Arena pada Kamis (8/3/2023) dini hari WIB.
Kekalahan ini memperpanjang kegagalan PSG yang belum sekali mengangkat trofi Liga Champions.
Banyak yang menilai skuad PSG selalu menghadirkan pemain berlabel bintang setiap musimnya.
Duel Bayern Muenchen lawan PSG dalam Liga Champions digelar di Stadion Allianz Arena. Gawang PSG dijebol oleh Eric Maxim Choupo-Moting (61’) dan Serge Gnabry (89’).
Hasil tersebut membuat pasukan PSG tak bisa lanjutkan perjuangannya untuk merebut trofi bergengsi lantaran kalah 0-3 dari Bayern secara agregat skor di babak 16 besar.
Hal ini juga merupakan kali kedua secara beruntun Messi tersingkir di Liga Champions dalam babak 16 besar sejak bermain untuk PSG.
Tak heran, jika Jerome Rothen menilai pemain Argentina tersebut menjadi sumber masalah atas kegagalan Paris Saint-Germain di 16 besar Champions League musim ini.
“Lionel Messi, kami tidak menginginkannya!” tegas Jerome Rothen soal pemain berjulukan La Pulga itu kepada RMC Sport.
“Anda berhasil mencetak 18 gol atau 16 asisst tahun ini saat melawan Angers dan Clermont?” tambahnya.
Bahkan, Jerome juga secara terang – terangan mengatakan Messi tampak tak menghormati PSG.
Menurut dia, pemain peraih Piala Dunia tersebut tak sepenuhnya berjuang ketika pakai jersey Paris Saint – Germain.
Selain itu, dia juga menilai PSG sudah menggelontorkan dana banyak untuk bayar gaji Lionel Messi.
Sementara itu, menurut Kylian Mbappe kekalahan melawan Bayern Muechen murni karena perbedaan kedalaman skuad dan mentalitas.
Editor: Abdul Hadi
