Hukum

Paska Gempa, Polda Banten: 94 Rumah, 3 Sekolah, 1 Puskesmas Rusak

Paska gempa dua kali yang berpusat di daerah Sumur, Jumat (14/1/2022), Polda Banten mencatat 94 rumah rusak, 6 gedung sekolah, 1 Puskesmas dan tiga orang menderita luka ringan akibat tertimpa pecahan genting yang jatuh.

Polda Banten juga melakukan pengecekan terhadap kondisi ketinggian air laut dan dampak gempa berupa kerusakan bangunan serta korban yang dialami masyarakat

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, efek getaran gempa dirasakan di seluruh wilayah hukum Polda Banten, bahkan hingga ke Jakarta.

Namun terdapat dampak kerusakan yang signifikan terutama di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

Data sementara paska gempa yang dilakukan Polda Banten hingga pukul 19.30 merinci 54 rumah mengalami kerusakan di Kabupaten Pandeglang.

Rinciannya, 8 rumah di Cimanggu, 1 rumah di Mandalawangi, 3 rumah di Angsana, 8 rumah di Sumur, 5 rumah di Saketi, 3 rumah di Jiput, 1 rumah di Banjar, 1 rumah di Cigeulis, 3 rumah di Picung, 4 rumah di Patia, 4 rumah di Panimbang, 2 rumah di Pulosari, 1 rumah di Labuan, 1 rumah di Carita, 4 rumah di Munjul dan 5 rumah di Pagelaran.

Gempa juga merusak 3 sekolah yang terdiri dari MTS Negeri 3 Cibaliung, Madrasah Cibeureum dan SMPN Sumur. Kerusakan juga dialami 2 musola yang terdiri dari 1 di Cikeusik dan 1 di Bojong. Dan 1 Puskesmas alami kerusakan di Sumur

Tercatat, seorang wanita mengalami luka berat pada bagian kepala yaitu di Kec. Sumur, sudah ditangani di puskesmas dengan menjahit luka.

Pendataan sementara dari Kabupaten Lebak hingga pukul 19.00 menyebutkan 40 unit rumah alami kerusakan.

Perincian 1 rumah milik Rohayah (32) di Kec. Gunung Kencana, 2 unit rumah rusak berat di Kec Wanasalam, milik Endin (45) dan Ujang Sujatna (26), 7 unit rumah alami rusak ringan di Kec. Warunggunung milik Arsan, Sadeli, Yanah, Didi, Oman, Reni, dan Kamah. Satu rumah di Kec. Cijaku milik Sanab, 16 unit rumah di Kec. Cihara, 1 unit rumah di Kec. Malingping, 4 unit rumah di Kec. Banjarsari, 7 unit rumah di Kec. Cirinten, 1 unit rumah di Rangkas Bitung.

Tercatat juga 3 gedung sekolah alami kerusakan yaitu di MAN 3 Lebak di Kecamatan Gunung Kencana dan SMPN 3 Wanasalam, SD Negeri 1 Sukaresmi, Sobang.

Satu laki-laki mengalami luka ringan pada bagian kepala akibat kejatuhan genteng di Kec. Malimping dan 1 perempuan Sari alami luka ringan pada bagian kepala akibat kejatuhan genting di Kec. Cihara.

Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto memerintahkan jajarannya mengutamakan antisipasi terhadap warga agar tidak panik. Paska gempa, kehadiran personel di lapangan harus ada, sehingga personel Polda-Polres-Polsek diperintahkan untuk turun ke lapangan dan membantu warga untuk mendatangkan rasa aman.

“Bersama dengan unsur Forkopimda melaksanakan mitigasi bencana dengan orientasi menyelamatkan warga dan membantu warga yang mengalami musibah. Selanjutnya seluruh PJU agar turun ke Polres Lebak dan Polres Pandeglang untuk pastikan kehadiran personel ada di tengah masyarakat,” katanya.

Lanjutnya, Biro SDM Polda Banten telah menyiapkan tim psikologi utk melaksanakan giat trauma healing bagi korban gempa.

Sebelumnya, dua kali gempa terjadi di daerah Sumur, Kabupaten Pandeglang, Jumat (14/1/2022). Demikian catatan Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) (Baca: 2 Gempa Terjadi di Sumur, Sejumlah Rumah Rusak di 15 Kecamatan).

Gempa pertama terjadi pada pukul 16. 04 WIB berkekuatan 6,7 magnito dari kedalaman 10 Km. Sedangkan pusat gempa sejauh 52 Km dari daerah Sumur.

Gempa kedua terjadi pada pukul 16.49 WIB berkekuatan 5,7 magnito dari kedalam 10 Km dan jarak pusat gempa 54 Km dari daerah Sumur.

Gempa pertama yang berkekuatan 6,7 magnito dirasakan di Cikeusik, Panimbang, Labuan, Sumur, Tangerang Selatan, Lembang, Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, Bandarlampung, Anyer, Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bogor dan Kotabumi.

Sedangkan gempa kedua berkekuatan 5,7 magnito dirasakan di Tangerang Selatan, Pelabuhan Ratu, Bandarlampung dan Kota Tangerang.

BMKG menyebutkan, kedua gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)

Iman NR

Back to top button