Provinsi Banten masuk 5 (lima) besar Nasional terendah. Inflasi YoY di Provinsi Banten sebesar 4,56%. Sedangkan, inflasi nasional mencapai 5,51%. Sehingga Provinsi Banten, belum mendapat Penghargaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award 2022 dari Pemerintah pusat.
Oleh sebab itu, Provinsi Banten terus melakukan berbagai Inovasi salah satunya realisasi produk.
KPwi Bank Indonesia Banten bekerjasama dengan Provinsi Banten dan Pemkab Serang menginginkan adanya sentra cabai merah di Wilayah Provinsi Banten
Sebab, saat ini Provinsi Banten belum tersedia sentra cabai merah, padahal dari segi holtikurtur cukup memadai.
Demikian dikatakan Kepala KPwi Bank Indonesia Banten, Imaduddin Sahabat saat ditemui di KPwi Bank Indonesia Banten, Kamis 31 Agustus 2023.
Imaduddin mengatakan, adanya sentra cabai merah di Provinsi Banten salah satu upaya menekan pengendalian inflasi.
“Besok rencananya akan dicanangkan sentra cabai merah di wilayah kabupaten Serang, supaya Banten lebih mandiri punya sentra cabai merah,” ungkapnya.
Sedangkan integrasi dari pengolahan produk, sehingga bisa terolah sendiri
Dan inovasi lainnya termasuk dari subsidi harga.
“Bahkan adanya pasar lingkungan harus diperbanyak, seperti pasar lama di Kota Serang sudah diperbaiki, bukan hanya pasar belanja tapi juga tempat wisata. Kalau sama berkerja dan guyub, saya yakin Banten akan lebih baik untuk pengendalian inlfasi,” pungkasnya.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kebalikan dari peristiwa tersebut disebut deflasi.
Perhitungan inflasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia. BPS melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mewakili belanja konsumsi masyarakat.
Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung tingkat inflasi dengan membandingkan harga-harga saat ini dengan periode sebelumnya.
Aden Hasanuddin / Editor : Abdul Hadi
