News

Perkuat Vaksinasi, Kemenkes Temukan Kasus Covid 19 Baru

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus Covid 19 varian kraken di Indonesia menjadi 6 kasus.

Juru Bicara Kemenkes Dr.Mohammad Syahril mengatakan dari total 6 pasien tersebut, dua pasien di antaranya satu berasal dari PPLN negara Polandia dan kedua usai pulang umroh.

Dilanjutkan Syahril, 4 pasien lainnya yakni satu pasien perempuan berusia 46 tahu, sudah melakukan vaksinasi booster kemudian tidak bisa dilanjutkan penyelidikan epidemiologi lantaran bersanguktan tidak tinggal di alamat yang diberikan.

Terkait hal tersebut, Kemenkes sudah dikomunikasikan ke pengurus desa setempat dan pasien saat ini sudah dinyatakan sudah sembuh.

Kemudian, kedua pasien seorang perempuan berusia 22 tahun, status vaksinasinya sudah melakukan booster lebih dari 6 bulan. Gejalanya ringan tanpa komorbid, saat ini sudah selesai melakukan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.

Ketiga, pasien seorang laki – laki berusia 47 tahun dan pasein keempat perempuan berusia 37 tahun. Keduanya sedang proses penyelidikan epidemiologi.

“Sejak Desember 2022 kita ada satu pasien, Januari tambah 5 pasien jadi total saat ini ada 6 pasien. Gejala pada pasien ini 4 di antaranya tidak bergejala dan dua pasien dengan gejala ringan,” kata Syahril, dikutip dari Kemkes, Senin (27/2).

Lebih lanjut, Kemenkes pun telah mencatat adanya konfirmasi 14 kasus covid varian omicron sub varian CH.1.1 atau varian orthrus di Indonesia.

“Kasus pertama ditemukan pada 11 Oktober 2022, hingga saat ini tercatat ada 14 kasus varian orthrus di Indonesia,” ungkapnya.

Dari konfirmasi 14 kasus, kasus pertama dilaporkan pada Oktober 2022. Sepuluh kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara empat kasus lainnya berasal dari provinsi Lampung, Riau, dan Jawa Barat.

Orthrus dilaporkan pertama kali di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari sudah ditemukan sebanyak lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara, dengan kasus terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.

Orthrus saat ini masuk dalam kategori variants under monitoring (VuM) Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai salah satu garis keturunan dari varian BA 2.75, artinya varian ini dicurigai memiliki karakteristik virus yang memicu risiko di masa mendatang.

Kendatian demikian, Kemenkes meminta masyarakat tetap waspada untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi lengkap hingga booster, termasuk booster ke-2 untuk meningkatkan titer antibody dan memperpanjang masa perlindungan. Dengan vaksinasi, maka tingkat kesakitan dan kematian akibat Covid-19 bisa ditekan.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button